AyoBacaNews.com, Jakarta – Mantan Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan, Mahfud MD menyampaikan pandangan kritis terkait peran Presiden Joko Widodo dalam Pilkada 2024.
Menurutnya, tahun ini menjadi momen penting untuk mengembalikan demokrasi ke jalur yang benar, tanpa adanya hegemoni dari kekuasaan pusat, terutama Jokowi dan partai yang berhasil "dikendalikannya".
"Saya pikir itu bagus, dan demokrasi hidup kembali," ungkap Mahfud MD dalam sebuah Podcast Mahfud MD dikutip pada Rabu, 4 September 2024.
Ia menegaskan bahwa situasi politik di berbagai daerah kini tak lagi didominasi oleh kendali Jokowi, baik secara langsung maupun tidak langsung.
"Artinya, tidak ada lagi hegemoni di mana Pak Jokowi, baik secara langsung maupun tidak langsung, secara terang-terangan mengendalikan situasi di berbagai daerah. Sekarang kan sudah tidak ada lagi," tegasnya.
Mahfud MD juga menambahkan bahwa kondisi ini bukan karena Presiden tidak mau, tetapi lebih pada ketidakmampuan untuk melakukannya. "Tidak ada lagi itu, ya, bukan tidak mau, tapi tidak bisa lagi," ujarnya.
Ia optimistis Pilkada yang akan berlangsung pada November mendatang tidak akan seburuk Pilpres 2024 yang penuh dengan kontroversi.
"Dengan peristiwa itu, tidak ada jalan untuk melakukan itu lagi. Public common sense itu tidak bisa dibendung, sehingga bolehlah kita berharap bahwa Pilkada akan berlangsung November mendatang ini tidak akan seburuk Pilpres kemarin," harap Mahfud MD.
Lebih lanjut, Mahfud MD memprediksi bahwa kondisi politik lima tahun ke depan akan berbeda.
Ia meramalkan bahwa koalisi permanen yang selama ini dibayangkan oleh beberapa pihak akan runtuh dengan sendirinya.
"Tidak akan ada koalisi permanen seperti yang dibayangkan oleh KIM Plus. Itu akan bubar dengan sendirinya," tutupnya.
Pernyataan Mahfud MD ini memberikan harapan baru bagi proses demokratisasi di Indonesia, dengan harapan bahwa Pilkada 2024 akan menjadi ajang politik yang lebih bersih dan adil. (*)