AyoBacaNews.com - Indonesia dikenal negeri yang kaya akan warisan budaya dan keagamaan! Di momen Lebaran, ribuan umat Muslim dari berbagai penjuru Indonesia dan dunia datang untuk melakukan ziarah ke tempat-tempat suci yang khas di Indonesia.
Berikut adalah 5 tempat ziarah untuk lebaran beserta penjelasan sejarahnya:
1. Masjid Agung Demak
Masjid Agung Demak merupakan salah satu masjid tertua di Indonesia yang terletak di Kabupaten Demak, Jawa Tengah.
Masjid ini didirikan oleh Raden Patah, sultan pertama Kesultanan Demak, pada tahun 1474. Masjid Agung Demak memiliki sejarah panjang dan penting dalam penyebaran agama Islam di Pulau Jawa.
2. Makam Sunan Kalijaga
Makam Sunan Kalijaga terletak di Desa Kadilangu, Kecamatan Demak, Kabupaten Demak, Jawa Tengah.
Sunan Kalijaga adalah salah satu Wali Songo yang berperan penting dalam penyebaran agama Islam di Pulau Jawa.
Makam Sunan Kalijaga menjadi tempat ziarah yang ramai dikunjungi umat Islam, terutama pada saat Lebaran.
3. Makam Sunan Gunung Jati
Makam Sunan Gunung Jati terletak di Desa Gunungjati, Kecamatan Cirebon Utara, Kota Cirebon, Jawa Barat.
Sunan Gunung Jati adalah salah satu Wali Songo yang berperan penting dalam penyebaran agama Islam di Pulau Jawa.
Makam Sunan Gunung Jati menjadi tempat ziarah yang ramai dikunjungi umat Islam, terutama pada saat Lebaran.
4. Masjid Ampel
Masjid Ampel terletak di Kelurahan Ampel Denta, Kecamatan Semampir, Kota Surabaya, Jawa Timur.
Masjid ini didirikan oleh Sunan Ampel, salah satu Wali Songo, pada tahun 1421. Masjid Ampel menjadi salah satu pusat penyebaran agama Islam di Pulau Jawa.
5. Makam Sunan Drajat
Makam Sunan Drajat terletak di Desa Lamongan, Kecamatan Lamongan, Kabupaten Lamongan, Jawa Timur.
Sunan Drajat adalah salah satu Wali Songo yang berperan penting dalam penyebaran agama Islam di Pulau Jawa.
Makam Sunan Drajat menjadi tempat ziarah yang ramai dikunjungi umat Islam, terutama pada saat Lebaran.
Selain kelima tempat ziarah di atas, masih banyak tempat ziarah lainnya di Indonesia yang dapat dikunjungi pada saat Lebaran.
Masing-masing tempat ziarah memiliki sejarah dan keunikannya sendiri. (*)