Kurs Rupiah terhadap Dolar AS Hari Ini Tembus Rp16.088, Dampak Konflik Iran-Israel

Selasa, 16 April 2024 | 11:12
Kurs Rupiah terhadap Dolar AS Hari Ini Tembus Rp16.088, Dampak Konflik Iran-Israel
KURS RUPIAH KE DOLAR AS - Ilustrasi pecahan uang rupiah dan dolar AS. Nilai tukar rupiah terhadap dolar AS hari ini tembus Rp16 ribu. Ilustrasi/Freepik.
Penulis: Pipin L H | Editor: AyoBacaNews

AyoBacaNews.com - Nilai tukar atau kurs rupiah terhadap dolar AS hari ini, Selasa 16 April 2024 dibuka anjlok usai libur Lebaran 2024.

Selain itu, terdampak pula oleh konflik dua negara Timur Tengah terbaru, yakni Iran dan Israel, serta dipengaruhi sentimen penundaan pemotongan suku bunga acuan Amerika Serikat (AS).

Pada awal perdagangan Selasa pagi, rupiah turun 240 poin atau 1,51 persen menjadi Rp16.088 per dolar AS dari penutupan perdagangan sebelumnya, pada 15 April sebesar Rp15.848 per dolar AS.

"Sentimen penundaan pemangkasan suku bunga acuan AS, dan tensi konflik geopolitik yang meninggi, telah mendorong penguatan dolar AS belakangan ini," kata pengamat pasar uang Ariston Tjendra, seperti dikutip dari ANTARA, pada Selasa 16 April 2024.

Ia menjelaskan, rupiah berpotensi melemah terhadap dolar AS di hari kerja pertama pasca libur Lebaran tahun ini.

Indeks dolar AS sekarang ini sudah bergerak di atas kisaran 106. Selama libur Lebaran di kisaran 105, dan sebelum Lebaran di kisaran 104.

Konflik di Timur Tengah, terutama serangan balasan Iran yang langsung ke Israel meningkatkan ketegangan di wilayah tersebut, dan memicu kekhawatiran pasar akan munculnya gejolak perang baru.

Ia mengatakan, perang akan menyebabkan gangguan suplai, meningkatkan inflasi, memicu perlambatan ekonomi global.

Sehingga, pelaku pasar keluar dari aset berisiko, dan masuk ke aset aman serta memicu penguatan dolar AS, lalu harga emas sebagai aset aman.

Selama libur Lebaran, rilis data inflasi konsumen AS bulan Maret lebih ditunggu, untuk membaca peluang bank sentral AS (The Fed) akan melakukan pemangkasan suku bunga acuan AS.

Sementara itu, ekspektasi pasar menurun terhadap pemotongan suku bunga AS dalam waktu dekat.

Pegi ini, juga akan dirilis data produk domestik bruto (PDB) Tiongkok kuartal pertama dengan perkiraan 4,8 persen.

Bila rilis di bawah angka tersebut, maka akan menambah tekanan untuk aset berisiko, termasuk rupiah karena perekonomian Tiongkok yang melambat bisa memengaruhi perekonomian global.

Ia juga mengatakan, rupiah berpotensi bergerak melemah ke arah Rp16.000 terhadap dolar AS hari ini. (*)

Konten Rekomendasi (Ads)