AyoBacaNews.com, Cirebon - Komisi Penyiaran Indonesia Daerah (KPID) Jawa Barat ingatkan lembaga penyiaran penting untuk menjaga netralitas saat Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Serentak 2024.
Ketua KPID Jabar, Adiyana Slamet mengatakan, lembaga penyiaran memiliki peran strategis dalam memberikan edukasi politik kepada masyarakat.
Bukan itu saja, lanjut Adiyana, lembaga penyiaran juga masih menjadi referensi utama bagi masyarakat, untuk mencari informasi terlebih seputar politik.
Atas dasar ini, pentingnya lembaga penyiaran menjunjung tinggi netralitas, independensi, dan berimbang menjadi hal yang harus dilakukan guna mencerdaskan masyarakat.
"Lembaga penyiaran itu mempunyai peran strategis untuk memberi informasi politik pada masyarakat, sehingga mereka bisa belajar tentang politik," kata Adiyana Slamet dalam acara Literasi Media bertajuk 'Lembaga Penyiaran dan Masa Depan Demokrasi Dalam Pilkada di Jawa Barat Tahun 2024', dikutip Jumat, 16 Agustus 2024.
"Terlebih Jawa Barat sebagai provinsi dengan Daftar Pemilih Tetap (DPT) pada Pemilu kemarin terbesar, mencapai 35 juta pemilih. Dan ini menjadi catatan penting bagi kami lembaga negara dalam interpretasi UU 32 Tahun 2002, masyarakat harus mendapatkan informasi yang benar dan layak," kata Adiyana.
Vitalnya peran lembaga penyiaran, menurut Adiyana, maju mundurnya sebuah daerah sangat dipengaruhi informasi, yang diberikan lembaga penyiaran terlebih sebagai referensi dalam tahun politik.
"Bahwa masa depan Jabar ditentukan dari masyarakat yang berdaya dalam demokrasi, masyarakat berdaya itu harus memiliki orientasi politik yang baik," katanya.
Adiyana memastikan, pihaknya tidak akan segan menindak jika menemukan adanya dugaan pelanggaran, yang dilakukan lembaga penyiaran dalam melakukan siarannya.
"Kami harus memastikan, lembaga penyiaran ini menggunakan frekuensi terbatas yang dikuasai negara untuk kepentingan masyarakat. Maka kami harus memastikan hal itu dilakukan," katanya.
Hal senada disampaikan Anggota DPR RI, Ono Surono yang menyebut, lembaga penyiaran memiliki kekuatan sangat luar biasa untuk memberi pemahaman, edukasi, dan wawasan bagi masyarakat melalui konten siaran yang dihasilkannya.
"Bahkan, survei mengatakan jika rakyat memilih calonnya 77 persen, dia melihat media salah satunya lembaga penyiaran. Jadi di dunia yang sangat efektif sekali untuk menyampaikan informasi apapun, termasuk untuk berbicara tentang politik (adalah lembaga penyiaran)," kata Ono.
Di samping itu, Ono berharap agar lembaga penyiaran bisa menjunjung independensi, dan netralitas-nya di masa pesta demokrasi.
Jangan sampai karena kepentingan segelintir kelompok atau elis, menurut Ono, lembaga penyiaran menggadaikan segalanya.
"Netralitas dan positioningnya sebagai lembaga penyiaran. Jadi, kalau yang satunya di kasih jatah yang lainnya juga sama," katanya.
"Maka dari itu, saking pentingnya lembaga penyiaran. Ini harus bisa menjaga netralitas dan independensinya, guna melahirkan pemimpin berkualitas untuk Jawa Barat," tutup Ono. (*)