AyoBacaNews.com - Badan Pencarian dan Pertolongan Nasional (Basarnas) melaporkan telah menemukan satu lagi korban meninggal akibat banjir disertai longsor Kampung Gintung, Desa Benda, Kecamatan Cipongkor, sehingga total korban jiwa dalam bencana di Kabupaten Bandung Barat, Jawa Barat itu menjadi empat orang.
Staf Biro Humas Basarnas, Agus Basori mengatakan, satu koban itu berjenis kelamin perempuan dewasa, warga desa setempat yang jasadnya berhasil ditemukan dalam pencarian hari kedua, Selasa 26 Maret 2024 petang.
"Jasad korban itu ditemukan tim SAR gabungan tertimbun material banjir, dan longsor pada area yang sama dengan tempat penemuan tiga jasad korban lain sebelumnya, yakni di sektor A," katanya.
Ia memastikan, keempat jasad korban hari ini sudah dievakuasi tim SAR ke RSUD Cililin untuk dilakukan identifikasi lebih lanjut oleh tim ahli DVI, dan Inafis Kepolisian Daerah Jawa Barat.
"Maka dengan demikian, masih ada enam orang korban yang hilang, dan proses pencairannya akan dilanjutkan pada pagi ini oleh tim SAR gabungan, terdiri atas Basarnas, TNI-Polri, Tagana, dan sukarelawan," kata Agus.
"Meski tidak bisa menggunakan alat besar, karena minimnya akses ke lokasi bencana, yang merupakan medan perbukitan curam 60-70 derajat dan berlumpur," tambahnya.
Di lebih lanjut, Agus mengaku optimistis jumlah korban yang masih hilang tersebut dapat ditemukan dalam proses operasi pencarian pada hari ketiga ini.
Dikarenakan, Basarnas telah menerjunkan personel tambahan yang berasal dari divisi Basarnas Special Group (BSG), untuk menggenapi personel SAR gabungan di lokasi kejadian.
Menurutnya, divisi BSG merupakan personel elit terlatih yang dibentuk berdasarkan kemampuan, keahlian, dan berkompeten dalam bidang pencarian, dan pertolongan kondisi tertentu.
Sebelumnya, Kantor SAR Bandung menerima laporan bahwa ada 10 warga hilang usai dilanda bencana banjir dan tanah longsor pada Minggu, 24 Maret 2024.
Banjir dan tanah longsor ini juga dilaporkan telah mengakibatkan sebanyak 400-an jiwa Kampung Gintung, Desa Benda, Kecamatan Cipongkor, KBB mengungsi ke posko darurat, dan rumah kerabat yang lebih aman.
Dua di antara pengungsi itu sempat dirawat secara intensif di puskesmas setempat, karena mengalami luka akibat terkena serpihan material longsor.
Selain itu, bencana alam ini juga mengakibatkan kerusakan pada puluhan rumah warga, dan bangunan fasilitas umum, 25 rumah di antara mengalami rusak berat, dan satu rumah terancam ambruk.
Atas kondisi tersebut, Pemkab Bandung Bandung menetapkan status tanggap darurat bencana tanah longsor selama 14 hari, pada 25 Maret-14 April 2024.