AyoBacaNews.Com, Bandung- Pada tahun 2025, kebijakan monetisasi Facebook Pro semakin diperketat. Banyak konten yang sebelumnya bisa mendapatkan penghasilan kini berisiko terkena demonetisasi atau bahkan penghapusan.
Kanal YouTube @KONYALGAMING127 telah membahas secara mendalam mengenai jenis-jenis konten yang tidak bisa dimonetisasi di Facebook Pro tahun 2025, sehingga para content creator dapat lebih berhati-hati dalam membuat dan mengunggah video.
Jika Anda seorang content creator Facebook, memahami peraturan ini sangat penting agar tidak sia-sia dalam membangun audiens.
Beberapa jenis konten yang tidak bisa dimonetisasi di Facebook Pro mencakup konten yang menampilkan anak-anak sebagai aktor utama, kekerasan, benda tajam, ujaran kebencian, pishing, perjudian, senjata api, isu politik, dan konten kesehatan yang tidak sesuai dengan keahlian pembuatnya.
Dalam pembahasan ini, kita akan menguraikan lebih lanjut apa saja yang harus dihindari agar tetap aman dalam ekosistem monetisasi Facebook Pro tahun 2025.
Facebook sangat ketat dalam membatasi konten yang menampilkan anak-anak sebagai aktor utama. Jika seorang anak ditampilkan dari awal hingga akhir video, maka video tersebut berisiko tidak bisa dimonetisasi. Namun, jika anak-anak hanya berperan sebagai aktor pendukung atau sampingan, maka masih diperbolehkan.
Konten yang menampilkan kekerasan, seperti perkelahian, tawuran, atau tindakan agresif lainnya, sangat dilarang. Bahkan, jika ada benda tumpul seperti golok atau pisau yang digunakan dengan cara yang berbahaya atau ditujukan kepada manusia, Facebook akan mendeteksi hal tersebut sebagai tindakan kekerasan.
Facebook juga tidak mengizinkan konten yang mengandung ujaran kebencian, seperti bullying, penghinaan terhadap individu atau kelompok tertentu, serta pishing yang berupa konten menyesatkan atau jebakan.
Meskipun Facebook memiliki fitur iklan judi, konten yang secara langsung mempromosikan atau menampilkan perjudian tetap tidak bisa dimonetisasi. Begitu juga dengan senjata api. Jika dalam video terdapat senjata api yang terlihat, maka ada kemungkinan demonetisasi atau bahkan penghapusan konten.
Facebook melarang konten yang membahas isu politik yang sedang viral. Ini karena Facebook ingin membatasi penyebaran informasi politik yang tidak dapat diverifikasi. Content creator disarankan untuk fokus pada konten kreatif daripada mengikuti tren politik.
Pembahasan tentang kesehatan juga termasuk dalam kategori konten yang berisiko. Jika seorang content creator membahas kesehatan tanpa latar belakang medis yang jelas, maka kontennya bisa terkena demonetisasi. Facebook hanya mengizinkan informasi kesehatan yang berasal dari dokter, perawat, atau tenaga medis profesional.
Berdasarkan pengalaman @KONYALGAMING127, aturan Facebook memiliki sistem 90% terkena sanksi dan 10% lolos. Artinya, meskipun ada beberapa konten yang masih bisa dimonetisasi, namun secara keseluruhan aturan Facebook lebih ketat, terutama jika menyangkut kategori yang sudah dilarang dalam kebijakan mereka.
Dengan semakin ketatnya kebijakan monetisasi Facebook Pro tahun 2025, para content creator harus lebih berhati-hati dalam membuat video.
Menghindari konten yang menampilkan anak-anak sebagai aktor utama, kekerasan, ujaran kebencian, perjudian, senjata api, isu politik, dan informasi kesehatan yang tidak valid akan membantu menjaga kelangsungan akun dan monetisasi.