AyoBacaNews.com - Meningkatnya kasus demam berdarah dengue (DBD) di Indonesia turut mengundang keprihatinan, satu di antaranya Wakil Ketua Komisi IX DPR RI, Kurniasih Mufidayanti.
Ia menegaskan, perlu adanya penggalakan kembali gerakan masyarakat sehat atau Germas untuk menekan penurunan kasus DBD.
Kurniasih juga mengajak seluruh stakeholder di pemerintahan, terkhusus Kementerian Kesehatan (Kemenkes) mencari terobosan dan solusi untuk mengatasi masalah ini.
"Kemenkes sebagai mitra kami, yuk kita cari terobosan yang bisa benar-benar menjadi solusi untuk menghentikan atau mengurangi angka peningkatan DBD ini, juga mencegah adanya penambahan angka meninggal," kata Kurniasih dalam keterangannya, dikutip dari laman dpr.go.id.
Selain itu, ia pun mengajak masyarakat agar menumbuhkan gaya hidup sehat di lingkungan masing-masing.
"Germas di seluruh Fasyankes, dan juga seluruh masyarakat kita berkolaborasi, tokoh-tokoh masyarakat juga ajak berkolaborasi, tokoh-tokoh agama untuk sama-sama bisa mencegah berkembangbiaknya nyamuk yang menjadi penyebab DBD ini," katanya.
Politisi Fraksi PKS tersebut kemudian menegaskan soal penanganan pasien DBD di rumah sakit.
Menurutnya, upaya penanganan dari rumah sakit harus dilakukan dengan cepat, supaya tidak terlambat penanganannya.
Termasuk ketika adanya kekurangan darah trombosit, maka harus sudah ada stok untuk donor darahnya.
"Beberapa kasus yang saya temukan, antara lain adalah stok darah trombosit, beberapa kasus pasien atau rumah sakit sulit untuk mendapatkan stok trombosit, karena memang kekurangan. Ini akhirnya membuat pasien (DBD) agar ngedrop. Sehingga ketersediaan trombosit ini perlu ditingkatkan," kata Legislator Dapil DKI Jakarta II ini.
Adapula faktor lain yang menjadi perhatian yakni terkait perubahan iklim. Sekarang ini, masuk masa pancaroba yang sangat panjang. Sehingga nyamuk berkembang biak dengan cepat di masa-masa ini.
Jadi, kata Kurniasih, perubahan iklim ini harus menjadi perhatian semua pihak, kewaspadaan harus ditingkatkan. Saat ini Kemenkes dengan beberapa upaya yang sudah dilakukan perlu ditingkatkan.
"Artinya beberapa upaya sudah dilakukan Kemenkes. (Tetapi) harus ada terobosan yang lebih signifikan lagi untuk bisa menghentikan dengan segera lonjakan angka pasien BDB, wabil khusus harus menekan semaksimal mungkin angka meninggal yang disebabkan oleh DBD," katanya.(*)