Namun, menurut beberapa ahli kecantikan dari YouTube, tren saat ini mengarah pada metode minimalis yang lebih fokus dan sederhana.
Berikut ini adalah cara untuk mencapai kulit glowing dengan mengurangi produk skincare berlebihan, menurut rekomendasi tiga channel YouTube populer di Indonesia.
Menurut Beauty Journal by Sociolla, langkah awal yang perlu dilakukan adalah memahami jenis dan kebutuhan dasar kulit. Alih-alih menambah produk, kenali jenis kulit dan pilih produk skincare yang benar-benar penting. Dalam videonya yang berjudul "Less is More: Skincare Minimalis untuk Kulit Glowing," tim Beauty Journal menyebutkan bahwa menjaga kebersihan wajah, hidrasi, dan perlindungan dari sinar UV adalah tiga pilar utama.
Gunakan pembersih wajah yang lembut dan bebas dari kandungan yang mengiritasi.
Pastikan kulit selalu terhidrasi dengan moisturizer ringan.
Jangan lupakan sunscreen. Ini adalah produk yang paling penting untuk menjaga kulit tetap sehat dan bercahaya alami.
Rachel Goddard, beauty influencer yang dikenal dengan gaya yang ceria dan informatif, juga membagikan tips untuk tetap glowing meski tanpa banyak produk. Dalam videonya yang berjudul "Kurangi Skincare, Tapi Kulit Tetap Glowing?", Rachel menekankan pentingnya memilih produk dengan kandungan aktif yang sesuai kebutuhan. Menurutnya, terlalu banyak bahan aktif justru bisa menimbulkan iritasi atau reaksi negatif pada kulit.
Pilih satu bahan aktif utama seperti Vitamin C untuk pencerahan atau niacinamide untuk memperbaiki tekstur kulit.
Gunakan bahan aktif ini secukupnya dan beri jeda antar pemakaian agar kulit bisa menyesuaikan.
Hindari layering terlalu banyak produk agar kulit tidak ‘kewalahan’ menerima berbagai kandungan.
Banyak pengguna skincare merasa perlu menggunakan produk setiap hari tanpa jeda. Namun, Female Daily Network dalam konten mereka "Skin Fasting: Mitos atau Fakta?" menjelaskan bahwa kulit juga perlu waktu untuk beristirahat dari berbagai produk. Metode ini dikenal dengan istilah skin fasting, di mana selama beberapa hari kulit dibiarkan tanpa produk tambahan kecuali sunscreen dan pelembap dasar.
Hentikan penggunaan produk skincare intensif seperti serum, masker atau eksfoliator selama satu atau dua hari dalam seminggu.
Fokus pada hidrasi kulit agar kulit tidak merasa kering atau ‘tergantung’ pada produk.
Perhatikan reaksi kulit saat skin fasting, apakah terasa lebih sehat atau justru ada perubahan yang tidak diinginkan.
Tidur minimal 7-8 jam setiap malam.
Konsumsi makanan yang kaya antioksidan, seperti sayuran hijau, buah-buahan, dan kacang-kacangan.
Cukupi kebutuhan air putih setiap hari untuk menjaga kulit tetap terhidrasi.
Female Daily Network menekankan pentingnya mendeteksi apakah sebuah produk bekerja sesuai harapan. Jika dalam beberapa minggu kulit tidak menunjukkan hasil positif atau bahkan menunjukkan iritasi, segera hentikan produk tersebut.
Berikan produk waktu untuk menunjukkan hasil, biasanya 3-4 minggu.
Jangan ragu berhenti jika produk tidak memberi hasil yang diharapkan.
Catat produk yang memberikan hasil baik untuk digunakan jangka panjang.
Pada akhirnya, baik Beauty Journal, Rachel Goddard, maupun Female Daily Network sepakat bahwa sunscreen dan pelembap adalah dua produk paling esensial. Sunscreen melindungi kulit dari kerusakan yang diakibatkan oleh sinar matahari, sedangkan pelembap menjaga kelembapan alami kulit.
Gunakan sunscreen minimal SPF 30 setiap pagi, dan aplikasikan ulang setiap dua hingga tiga jam jika beraktivitas di luar.
Pilih pelembap sesuai jenis kulit, seperti gel untuk kulit berminyak atau krim untuk kulit kering.
Nah jadi untuk menurunkan intensitas skincare bukan berarti mengabaikan perawatan kulit. Sebaliknya, dengan cara ini, kulit mendapatkan waktu untuk beradaptasi secara alami. Menurut panduan dari Beauty Journal, Rachel Goddard, dan Female Daily Network, yang dibutuhkan adalah memahami kebutuhan dasar kulit, tidak berlebihan dalam penggunaan produk, dan memberikan waktu istirahat yang cukup. Metode ini tidak hanya menghemat biaya, tetapi juga memungkinkan kulit menjadi lebih sehat dan glowing alami. (*)