Koalisi Pengusung Prabowo Bisa Pecah Gara-Gara Rebutan Wilayah Kekuasaan Jabar di Pilgub 2024

Senin, 20 Mei 2024 | 19:44
Koalisi Pengusung Prabowo Bisa Pecah Gara-Gara Rebutan Wilayah Kekuasaan Jabar di Pilgub 2024
Kader Golkar, Ridwan Kamil dan kader Partai Gerindra, Dedi Mulyadi. Pilgub Jabar 2024 makin panas. Foto: @ridwankamil/@dedimulyadi71.
Penulis: L Sundana | Editor: AyoBacaNews

AyoBacaNews.com - Koalisi pengusung Prabowo Subianto saat Pilpres 2024, diprediki pecah lantaran "rebutan" wilayah kekuasaan Jawa Barat (Jabar). 

Koalisi yang tergabung dalam Koalisi Indonesia Maju (KIM), kemungkinan tak berlanjut di pemilihan gubernur Jawa Barat. 

Alasannya jelas, baik Partai Gerindra maupun Golkar sama-sama memiliki kader untuk siap bertarung. 

Partai Gerindra memiliki kader mantan Bupati Purwakarta dua periode, Dedi Mulyadi, kemudia Golkar memiliki kader mantan Gubernur Jabar sebelumnya, yakni Ridwan Kamil.

Peneliti senior RRC, Arif Nurul Imam memiliki pandangan jika Partai Golkar dan Gerindra sama-sama akan mengusung kadernya sendiri.

Bukan tanpa alasan, mantan Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil dinilai punya elektabilitas mentereng di Tanah Pasundan.

Di sisi yang sama Partai Gerindra juga memiliki kader tak kalah mentereng, yakni Dedi Mulyadi. 

Arif mengatakan jika baik Ridwan Kamil maupun Dedi Mulyadi sama-sama memiliki basis massa yang jelas.

"Kedua tokoh tersebut (Ridwan Kamil dan Dedi) punya basis massa yang cukup ril," katanya di satu kafe pada wartawan di Jakarta. 

"Karena itu, untuk menurunkan ego politik sangat susah," kata Arif.

Jika benar pada akhirnya Golkar mengusung Ridwan Kamil dan Gerindra tempur dengan mengambil langkah serupa, mengusung Dedi Mulyadi, otomatis kedua partai itu akan pisah jalan. 

Namun, hal beda jika Ridwan Kamil memilih tempur di Jakarta, Gerindra dan Golkar kemungkinan besar masih akan bersama.

"Kemungkinan besar jika Ridwan Kamil tidak maju di Jakarta, akan terjadi split koalisi nasional. KIM akan pisah jalan di Pilgub Jawa Barat," kata Arif. (*)

 

Konten Rekomendasi (Ads)