AyoBacaNews.com - Kabar data nasional Indonesia yang mengalami serangan siber ransomware atau direstas, sedang menjadi perhatian penting.
Sangat disayangkan, Kementerian Komunikasi dan Informasi (Kominfo) maupun Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN) tidak memiliki back up data nasional yang hilang.
Data nasional yang hilang karena tidak memiliki back up, membuat masyarakat dan berbagai pihak geram dengan Kominfo.
Alhasil, hanya ada dua persen data nasional yang berhasil diamankan, tentu saja negara mengalami kerugian besar atas hal ini.
Lebih lanjut, ketua komisi I DPR RI, Meutya Hafid menilai bahwa apa yang terjadi saat ini adalah karena faktor kebodohan.
“Intinya jangan lagi bilang tata kelola, ini bukan masalah tata kelola, Pak. Jadi, ini masalah kebodohan, punya data nasional tidak ada satu pun back up,” tegas Meutya dalam Instagram @dpr_ri dikutip pada Sabtu, 29 Juni 2024.
Meutya juga sebut bahwa dua persen data yang berhasil diamankan Kominfo adalah angka yang sangat kecil.
Peristiwa yang terjadi saat ini, picu amarah netizen yang diluapkan dan tersebar di berbagai media sosial.
Termasuk pada kolom komentar media sosial Instagram DPR RI, yakni meminta agar Menteri Kominfo Budi Arie Setiadi untuk mundur dari jabatannya saat ini.
Kemudian, pemerintah angkat Menteri Kominfo baru dengan sosok yang lebih kompeten dan ahli dibidang IT. (*)