Kementerian Perhubungan Fokus Percepat Pembenahan di STIP untuk Putus Mata Rantai Kekerasan

Kamis, 09 Mei 2024 | 16:49
Kementerian Perhubungan Fokus Percepat Pembenahan di STIP untuk Putus Mata Rantai Kekerasan
STIP - Kementerian Perhubungan Fokus Percepat Pembenahan di STIP untuk Memutus Mata Rantai Kekerasan.- website/dephub.go.id
Penulis: Putik Aulia | Editor: AyoBacaNews

AyoBacaNews.com - Kementerian Perhubungan, di bawah kepemimpinan Menteri Budi Karya Sumadi, menegaskan fokusnya untuk mempercepat pembenahan di Sekolah Tinggi Ilmu Pelayaran (STIP) guna memutus mata rantai kekerasan antar siswa.

Langkah ini diambil menyusul peristiwa tragis yang menimpa taruna STIP, Alm. Putu Satria Ananta Rustika, yang meninggal akibat kekerasan di institusi tersebut.

Menteri Perhubungan, Budi Karya Sumadi, dalam pernyataannya menyampaikan rasa duka yang mendalam kepada keluarga Almarhum Putu.

"Kami sangat menyesalkan terjadinya peristiwa kekerasan di STIP Jakarta. Ini menjadi duka yang mendalam dan menjadi sebuah titik bahwa kami harus melakukan perubahan. Kami akan melakukan pembaruan pada pendidikan vokasi di bawah naungan Kementerian Perhubungan," ujarnya.

Dalam upaya penanganan jangka pendek, Kementerian akan menerapkan moratorium penerimaan taruna di STIP serta mengoptimalkan penerimaan taruna di sekolah pelayaran lainnya di bawah naungan Kementerian Perhubungan.

Langkah ini diikuti dengan larangan aktivitas yang berpotensi mendorong perundungan, termasuk menghapuskan sistem kepangkatan dan sebutan senior-junior di dalam sekolah.

Sementara itu, untuk jangka menengah, Kementerian akan mengoptimalkan laporan berbasis digital guna mengurangi interaksi fisik di antara siswa.

Ini akan didukung dengan peningkatan kualitas pengasuh taruna, pemisahan interaksi taruna antar angkatan, dan penghapusan atribut seragam yang memicu disparitas.

Selanjutnya, pembenahan juga akan dilakukan di sekolah-sekolah lain di bawah naungan Kementerian Perhubungan. Menhub menegaskan komitmennya untuk menjadikan sekolah-sekolah tersebut sebagai lembaga yang menghasilkan tenaga kerja transportasi yang berkualitas serta berbudi dan berakhlak.

Dalam rangka mewujudkan komitmen tersebut, Kementerian akan menggali masukan dari berbagai pihak, termasuk pakar pendidikan dan transportasi.

Selain itu, Kementerian akan melakukan pembenahan internal dengan mengubah kurikulum untuk lebih mengutamakan pembelajaran soft skills yang relevan dengan dunia kerja di sektor kelautan dan pelayaran.

Terkait dengan kasus kekerasan di STIP, pihak berwenang sedang menanganinya secara hukum, sementara Kementerian telah menginstruksikan Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BPSDM) untuk mempercepat investigasi internal.

"Untuk selanjutnya, akan dikenakan sanksi institusi sesuai ketentuan yang berlaku," jelas Menhub.

Pj Bupati Klungkung, Nyoman Jendrika, yang mewakili keluarga Almarhum Putu, berharap Kementerian Perhubungan tetap memberikan perhatian kepada keluarga korban. "

Kami berharap program pembenahan di STIP dapat berjalan dengan baik agar kejadian tragis ini tidak terulang lagi," tuturnya.

Demikianlah komitmen Kementerian Perhubungan dalam menghadapi tantangan kekerasan di institusi pendidikan, diharapkan langkah-langkah ini akan membawa perubahan positif yang signifikan dalam dunia pendidikan dan transportasi di Indonesia.(*)

Konten Rekomendasi (Ads)