Keberangkatan Jemaah Haji Tertunda: Kemenag: Kita Tegur Keras

Jumat, 24 Mei 2024 | 14:35
Keberangkatan Jemaah Haji Tertunda: Kemenag: Kita Tegur Keras
HAJI 2024 - Keberangkatan Jemaah Haji Tertunda: Kemenag Kita Tegur Keras.- website/kemenag.go.id
Penulis: Putik Aulia | Editor: AyoBacaNews

AyoBacaNews.com - Keberangkatan jemaah haji Indonesia yang tergabung dalam kelompok terbang (kloter) 41 dari Embarkasi Donohudan (SOC-41) mengalami penundaan yang cukup signifikan akibat kerusakan mesin pesawat Garuda Indonesia. Penundaan tersebut menyebabkan ketidaknyamanan bagi para jemaah yang telah siap berangkat.

SOC-41 seharusnya berangkat pada pukul 07.40 WIB. Namun, ketika jemaah sudah berada di lokasi fastrack Bandara Solo, pesawat mengalami masalah mesin yang membutuhkan waktu perbaikan yang cukup lama. Akibatnya, jemaah dikembalikan ke asrama haji.

Sekjen Kementerian Agama, M. Ali Ramdhani, mengungkapkan ketidakpuasan terhadap pelayanan Garuda Indonesia dalam hal ini.

"Kita tegur keras ke Garuda. Saya mendapat laporan bahwa jemaah haji SOC-41 marah besar dan kecewa dengan layanan Garuda Indonesia. Delay sampai empat jam," ujarnya di Jakarta pada Kamis (23/5/2024).

Meskipun akhirnya jemaah SOC-41 diberangkatkan menggunakan pesawat yang seharusnya digunakan oleh SOC-42 pada pukul 12.17 WIB, namun hal ini menimbulkan masalah baru terkait keberangkatan SOC-42.

Kang Dhani, panggilan akrab Sekjen Kemenag, menjelaskan bahwa penundaan tersebut memicu efek domino.

"Seharusnya SOC-42 berangkat pukul 17.30 sore ini juga tertunda hingga tujuh jam kemudian baru terbang," ujarnya.

Direktur Jenderal Penyelenggaraan Haji dan Umrah, Hilman Latief, menegaskan bahwa Kemenag akan mengirimkan Surat Pernyataan Kecewa dan Protes Keras kepada Garuda.

Selain itu, Kemenag juga meminta Garuda Indonesia untuk memberikan akomodasi kepada jemaah SOC-43 yang telah melewati masa tinggal di asrama haji.

Lebih lanjut, Hilman menekankan pentingnya profesionalisme dari Garuda Indonesia dalam menangani masalah ini.

"Penerbangan menjadi satu kesatuan dari proses penyelenggaraan ibadah haji. Keterlambatan penerbangan akan berdampak pada layanan lainnya, termasuk juga pada perasaan jemaah haji Indonesia. Saya minta Garuda Indonesia profesional, bekerja sesuai kontrak dan komitmen yang telah ditandatangani," tandasnya.(*)

 
 
 
 
 
Konten Rekomendasi (Ads)