AyoBacaNews.Com, Bandung- Setiap Ramadan, umat Islam di seluruh dunia menanti malam istimewa yang disebut Lailatul Qadar, malam yang lebih baik dari seribu bulan.
Dalam Al-Qur’an, malam ini digambarkan sebagai waktu turunnya malaikat dan penuh keberkahan. Namun, kapan tepatnya malam ini terjadi? Inilah pertanyaan yang terus dicari jawabannya oleh banyak orang setiap tahunnya.
Nabi Muhammad SAW tidak pernah menyebutkan secara spesifik tanggal pasti Lailatul Qadar, tapi beliau memberi petunjuk penting, carilah malam itu di malam-malam ganjil dalam sepuluh hari terakhir Ramadan.
Maka tak heran jika pada waktu tersebut, umat Muslim meningkatkan ibadah secara luar biasa: shalat malam, tilawah, zikir, dan doa yang lebih khusyuk dari hari-hari sebelumnya.
Menariknya, pada Ramadan tahun 2025 ini, malam Lailatul Qadar diperkirakan akan jatuh pada malam Kamis, 27 Maret 2025, meskipun tanggal pastinya tetap mengikuti hasil penetapan awal bulan Ramadan 1446 H.
Lantas, bagaimana sebenarnya dasar perhitungan ini? Dan mengapa Lailatul Qadar begitu dijaga kerahasiaannya?
Dalam beberapa kalender prediktif yang beredar, malam ke-27 Ramadan tahun 2025 diperkirakan jatuh pada Rabu malam hingga Kamis dini hari, tanggal 27 Maret 2025.
Ini menjadi titik fokus bagi banyak umat Islam untuk mendalami ibadah, sebab banyak ulama meyakini malam ke-27 adalah kemungkinan besar malam Lailatul Qadar berdasarkan riwayat sahabat Nabi dan praktik ulama terdahulu.
Namun, Nabi Muhammad SAW tidak ingin umat terlena pada satu tanggal saja. Beliau justru menganjurkan agar umat serius meningkatkan ibadah sepanjang 10 malam terakhir, terutama pada malam-malam ganjil (21, 23, 25, 27, dan 29). Hikmahnya adalah agar semangat ibadah konsisten, bukan hanya pada satu malam saja.
Lailatul Qadar sengaja dirahasiakan agar setiap Muslim terus berupaya memperbanyak amal dengan ikhlas.
Ini mengajarkan bahwa keberkahan tidak datang dari kepastian waktu, melainkan dari kesungguhan hati dalam beribadah.
Meski prediksi menyebut 27 Maret 2025 sebagai malam Lailatul Qadar, sejatinya yang terpenting bukanlah tanggalnya, melainkan bagaimana setiap umat Islam menyiapkan diri untuk menyambutnya dengan ibadah terbaik. Jangan sampai kita hanya menunggu satu malam, lalu melewatkan peluang besar pada malam lainnya.
Lailatul Qadar adalah hadiah rahasia dari Allah bagi hamba yang bersungguh-sungguh. Maka, ayo manfaatkan setiap malam di 10 hari terakhir Ramadan sebagai momentum mendekatkan diri kepada-Nya.