Kabar Duka dari Tanah Suci, Belasan Jemaah Haji Indonesia Wafat, Diimbau Tidak Kelelahan karena Cuaca Ekstrem

Senin, 27 Mei 2024 | 08:03
Kabar Duka dari Tanah Suci, Belasan Jemaah Haji Indonesia Wafat, Diimbau Tidak Kelelahan karena Cuaca Ekstrem
Info haji 2024. Jemaah haji asal Indonesia diberi peringatan penting untuk tidak terlalu banyak beraktivitas di luar hotel saat siang hari. @kemenag_ri.
Penulis: L Sundana | Editor: AyoBacaNews

AyoBacaNews.com - Informasi tentang jemaah haji Indonesia. Kabar terbaru adalah tentang kondisi jemaah haji yang tiba di Tanah Suci, baik di Mekah maupun Madinah. 

Jemaah haji asal Indonesia diberi peringatan penting untuk tidak terlalu banyak beraktivitas di luar hotel saat siang hari.

Hal tersebut menjadi sangat penting agar tidak terlalu lelah. Hal ini disampaikan mengingat perbedaan cuaca di Tanah Suci dengan di Tanah Air yang dapat berpengaruh pada kondisi kesehatan. 

Perlu diketahui, cuaca ekstrem di Kota Makkah, Arab Saudi, menjelang puncak ibadah haji, dengan suhu udara mencapai 42 derajat Celsius di siang hari. Hal ini menimbulkan kekhawatiran akan potensi dampak buruk terhadap kesehatan jemaah haji yang harus beraktivitas di luar ruangan dalam kondisi panas yang ekstrem.

Jemaah haji Indonesia diperingatkan untuk menggunakan alat perlindungan diri saat beraktivitas di luar ruangan di Kota Makkah. 

Hal ini mencakup penggunaan topi, kacamata hitam, pakaian yang menutupi tubuh, dan minum air yang cukup untuk mencegah dehidrasi serta kondisi kesehatan lainnya yang mungkin terjadi akibat paparan sinar matahari yang kuat dan suhu tinggi.

Dengan 52 ribu jemaah haji Indonesia yang mulai memadati Kota Makkah, pemerintah diingatkan untuk memastikan infrastruktur dan layanan kesehatan yang memadai untuk menangani jumlah jemaah yang besar ini. 

Selain itu, penting bagi jemaah haji untuk mengurangi aktivitas di tengah cuaca panas dan mematuhi saran-saran kesehatan yang diberikan oleh pemerintah setempat untuk menjaga kesejahteraan mereka selama menjalankan ibadah haji.

Jemaah haji diminta untuk menjaga kesehatan agar dapat mengikuti puncak ibadah haji pada 15 Juni 2024.

"Haji adalah Armuzna (Arafah, Mudzalifah, dan Mina). Persiapkan kesehatan sebelum ke Arafah. Jangan beraktivitas berlebihan. Patuhi imbauan petugas kesehatan," ujar Kepala Kesehatan Daerah Kerja (Daker) Mekah, Nurul Jamal, pada Minggu, 26 Mei 2024.

Hingga saat ini, Klinik Kesehatan Haji Indonesia (KKHI) telah merawat sekitar 30 jemaah sejak 15 Mei 2024. 

Kasus penyakit yang paling umum diderita oleh jemaah adalah pneumonia, penyakit jantung, dan diabetes.

Menurut Jamal, mayoritas kasus kematian jemaah disebabkan oleh sakit jantung. Oleh karena itu, jemaah diingatkan untuk tidak terlalu memaksakan diri keluar hotel saat siang hari. 

Strategi yang diterapkan saat ini adalah fokus pada promosi kesehatan dan mendekatkan layanan kesehatan kepada jemaah dengan menyediakan poliklinik bagi jemaah yang memiliki risiko tinggi di sektor-sektor tertentu dan memitigasi penyakit jantung.

 
 
 
 
 
View this post on Instagram
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 

A post shared by Kementerian Agama RI (@kemenag_ri)

Data Jemaah Haji yang Meninggal

Hingga Minggu, 26 Mei 2024, tercatat 15 jemaah haji Indonesia telah meninggal dunia. Berikut adalah data identitas jemaah yang meninggal beserta kloter embarkasi mereka:

Upan Supian Anas (71 tahun) - meninggal di Madinah pada 12 Mei 2024 - Kloter JKS 2 Embarkasi Jakarta-Bekasi.

Didi Rowadi (69 tahun) - meninggal di Madinah pada 14 Mei 2024 - Kloter JKS 3 Embarkasi 
Jakarta-Bekasi.

Yusman Irawan (64 tahun) - meninggal di Madinah pada 14 Mei 2024 - Kloter PLM 2 Embarkasi Palembang.

Basirun Mangsuri Wirya Besari (68 tahun) - meninggal di Madinah pada 16 Mei 2024 - Kloter SOC 14 Embarkasi Solo.

Toton Fatoni (48 tahun) - meninggal di Madinah pada 19 Mei 2024 - Kloter JKG 9 Embarkasi Jakarta-Pondok Gede.

Sarip Hari Kharun (68 tahun) - meninggal di Madinah pada 20 Mei 2024 - Kloter JKS 16 Embarkasi Jakarta-Bekasi.

Imam Turmudi Abuyamin (71 tahun) - meninggal di Madinah pada 19 Mei 2024 - Kloter SUB-15 Embarkasi Surabaya.

San Muntani Mad Mirsad (84 tahun) - meninggal di Madinah pada 19 Mei 2024 - Kloter SOC-8 Embarkasi Solo.

Retnoyarni Syafei Adam (60 tahun) - meninggal di Madinah pada 23 Mei 2024 - Kloter PDG-9 Embarkasi Padang.

Muslim Ismail (50 tahun) - meninggal di Mekah pada 22 Mei 2024 - Kloter PDG-1 Embarkasi Padang.

Sunarti Djoyo Kemis (67 tahun) - meninggal di Madinah pada 23 Mei 2024 - Kloter BTH-7 Embarkasi Batam.

Enny Rodiyah Solichin (68 tahun) - meninggal di Mekah pada 23 Mei 2024 - Kloter JKG-2 Embarkasi Jakarta-Pondok Gede.

Abdulloh Som Sijin (69 tahun) - meninggal di Madinah pada 24 Mei 2024 - Kloter JKG-20 Embarkasi Jakarta-Pondok Gede.

Sutarso Tasripin Kamsi (50 tahun) - meninggal di Jeddah pada 25 Mei 2024 - Kloter SUB-3 Embarkasi Surabaya.

Popon Rohmawati (50 tahun) - meninggal di Jeddah pada 25 Mei 2024 - Kloter JKS-27 Embarkasi Jakarta-Bekasi. (*)

 

Konten Rekomendasi (Ads)