Jika Dibandingkan dengan Sayuran, Konsumsi Lebih Banyak Buah Dapat Turunkan Risiko Depresi di Usia Tua

Senin, 12 Agustus 2024 | 11:20
KONSUMSI BUAH TURUNKAN DEPRESI - Ilustrasi buah-buahan segar. Menurut studi, konsumsi buah lebih banyak dapat turunkan depresi di usia tua. (Foto: Freepik).
Penulis: Pipin L H | Editor: Pipin L H

Sayuran tidak berdampak

Sementara itu, untuk sayuran yang juga ikut dievaluasi dalam penelitian ini, ternyata tidak memiliki dampak yang dapat diamati pada depresi di kemudian hari. Sebuat temuan ini disebut mengejutkan para peneliti.

Padahal, sayuran merupakan sumber senyawa antioksidan yang kaya. Metode persiapannya yang umum dapat mengurangi dampak anti-inflamasinya.

"Buah-buahan biasanya dimakan mentah sebagai camilan sepanjang hari. Sedangkan sayuran biasanya dimasak untuk makan," kata Koh.

"Memasak diketahui sebagai proses yang dapat mengubah bioavailabilitas, dan aktivitas nutrisi dalam sayuran. Dengan demikian, membatasi efek perlindungan nutrisi ini terhadap depresi," sambungnya.

Meski ada temuan penelitian yang menarik tentang konsumsi buah di usia paruh baya, Koh mengatakan, itu tidak berarti usia paruh baya adalah waktu terbaik untuk makan lebih banyak buah.

Menurut studi lainnya, menemukan manfaat memasukkan buah dalam pola makan yang dikaitkan dengan kesehatan mental, lebih baik pada anak-anak dan kaum muda.

Bagi kebanyakan orang dewasa, tiga hingga empat porsi buah per hari atau (1,5 hingga 2 cangkir) sudah cukup.

Konsumsi buah-buahan tertentu secara berlebihan dapat menyebabkan masalah pencernaan, seperti sakit perut.

"Pesan yang ingin disampaikan bukan untuk meminta orang mengganti sayur dengan buah. Tetapi, untuk mengonsumsi buah sebagai camilan setelah makan atau di sela waktu makan (lebih baik), alih-alih makanan penutup yang manis, camilan gurih, dan makanan olahan," katanya. (*)

1 2 Lihat Semua
Artikel Rekomendasi