Jangan Korbankan Anak, Sajiwa Foundation Ingatkan Hal Wajib Dilakukan Wanita Hamil Saat Tahu Positif HIV

Sabtu, 23 Maret 2024 | 07:35
Jangan Korbankan Anak, Sajiwa Foundation Ingatkan Hal Wajib Dilakukan Wanita Hamil Saat Tahu Positif HIV
JANGAN KORBANKAN ANAK - CEO Sajiwa Foundation, Zulfikar Hubullah (tengah) mengajak semua peduli pada anak korban HIV akibat tertular orangtuanya. -ayobacanews.com/l sundana.
Penulis: L Sundana | Editor: AyoBacaNews
AyoBacaNews.com - Tidak ada yang dapat dipastikan tentang status HIV anak hanya berdasarkan informasi yang diberikan. 
 
Hal ini karena terdapat beberapa faktor yang perlu dipertimbangkan sebelum menentukan status HIV seorang anak. 
 
Satu di antara faktor utama yang harus dipertimbangkan adalah status HIV ibu. CEO Sajiwa Foundation, Zulfikar Hubullah menjelaskan, jika seorang ibu terinfeksi HIV, anaknya memiliki risiko tertular HIV selama kehamilan, persalinan, atau menyusui. 
 
Namun, risiko penularan ini dapat diminimalkan dengan pengobatan antiretroviral (ARV) yang tepat serta praktik menyusui yang aman. 
 
"Penggunaan ARV selama kehamilan dapat secara signifikan mengurangi risiko penularan HIV dari ibu ke anak," kata CEO Sajiwa Foundation, Zulfikar Hubullah di sela diskusi ringan di NeoStation pada Jumat, 22 Maret 2024.
 
Begitu juga, menyusui dengan formula atau dengan ARV yang tepat juga dapat mengurangi risiko penularan HIV kepada bayi.
 
Namun, jika seorang ibu dinyatakan HIV-negatif, tidak menjamin bahwa bayinya tidak terinfeksi. 
 
"Anak-anak dapat terinfeksi HIV melalui paparan lain, seperti transfusi darah yang terkontaminasi atau penggunaan jarum suntik yang terinfeksi. Jadi jangan sampai menyesal untuk kedua kalinya," jalasnya.
 
Selain itu, diagnosis HIV pada anak juga dapat rumit karena gejala HIV pada anak mungkin mirip dengan penyakit lain. 
 
Anak-anak yang terinfeksi HIV juga mungkin tidak menunjukkan gejala yang jelas dalam waktu yang lama, yang membuat diagnosis lebih sulit.
 
Oleh karena itu, untuk menentukan status HIV seorang anak, diperlukan pengujian yang tepat dan menyeluruh. 
 
Tes HIV pada bayi biasanya dilakukan beberapa kali selama beberapa bulan setelah kelahiran, karena antibodi HIV dari ibu dapat mempengaruhi hasil tes pada bayi. 
 
Tes lanjutan mungkin diperlukan untuk mengonfirmasi diagnosis. Penting untuk diingat bahwa mengetahui status HIV seorang anak penting untuk memulai pengobatan dan perawatan yang sesuai sejak dini. 
 
Ini juga membantu dalam mencegah penularan HIV kepada orang lain dan meningkatkan kualitas hidup anak yang terinfeksi HIV. (*)

 

Konten Rekomendasi (Ads)