Ilustrasi warga Korea Selatan. Sebanyak 1.500 warga Korea Selatan akan mendukung timnas Indonesia vs Jepang pada kulifikasi Piala Dunia 2026. (Foto: FB/Galeri Sepakbola Garuda).
AyoBacaNews.com, JAKARTA - Timnas Indonesia akan menjamu dua tim berat, yakni Jepang dan Arab Saudi dalam lanjutan kualifikasi Piala Dunia 2026 zona Asia.
Terdekat, laga Indonesia vs Jepang yang akan digelar di Stadion Utama Gelora Bung Karno, Jakarta pada Jumat, 15 November 2024.
Uniknya, sebanyak 1.500 warga Korea Selatan yang berada di Jakarta akan menonton pertandingan kualifikasi Piala Dunia 2026 zona Asia tersebut.
Dukungan ekspatriat tersebut, ditujukan kepada Shin Tae-yong yang kini masih menjadi juru taktik untuk timnas Indonesia.
Sebagaimana dilaporkan Yonhap, dikutip Selasa 29 Oktober 2024, Shin Tae-yong meminta dukungan dari CEO KMK Global Sports, Song Chang-geun, yang berlokasi di Cikupa, Kabupaten Tangerang.
Berdasarkan laporan tersebut, Song dan koleganya memborong 1.500 tiket pertandingan Indonesia vs Jepang. Harga tiket itu sekitar 60 ribu Won atau Rp684 ribu.
"Tiket ini akan didistribusikan kepada warga Korea, siswa di sekolah Korea, dan karyawan bisnis Korea, serta tim sorak gabungan akan dibentuk," kata demikian bunyi laporan Yonhap.
Song kepada Yonhap mengatakan, kecintaan orang Indonesia pada Korea terus meningkat, apalagi setelah Shin Tae-yong jadi pelatih timnas.
"Dalam situasi ini, kalau kita bikin tim sorak sorai bersama, saya berharap relasi persahabatan antar dua negara bisa meningkat," kata Song.
Sebelumnya, dalam pelantikan Presiden Prabowo Subianto dan Wakil Presiden Gibran Rakabumi, pada Minggu, 20 Oktober 2024, Perdana Menteri Korea Selatan, Han Deok-soo bertemu dengan ekspatriat Korea Selatan di Jakarta, termasuk Shin Tae-yong.
Ia meminta warga Korea Selatan untuk meningkatkan relasi antar kedua negara tersebut.
Park Jae-han, Presiden Asosiasi Korea di Indonesia mengatakan, ada sekitar 30 ribu orang Korea Selatan di Indonesia, dan lebih dari 2.000 perusahaan Korea yang memainkan peran sentral di ekonomi Indonesia. Mereka mempekerjakan 1 juta orang lokal.
"Kami berusaha untuk membuat komunitas Korea bisa eksis dengan warga lokal," kata Park. (*)