Israel Menolak Usulan Gencatan Senjata Dan Akan Terus Melawan Hamas

Sabtu, 16 Desember 2023 | 09:30
Israel Menolak Usulan Gencatan Senjata Dan Akan Terus Melawan Hamas
(Yoav Gallant/ Foto: X @yoavgallant)
Penulis: Siva Sabila | Editor: AyoBacaNews

Tangerang, Menteri Pertahanan Israel, Yoav Gallant, mengakui bahwa kampanye militer melawan Hamas tidak akan selesai dalam beberapa bulan ke depan. Pernyataan tersebut disampaikan kepada Penasihat Keamanan Nasional Amerika Serikat (AS) Jake Sullivan, seiring semakin kuatnya dorongan dari AS agar Israel menghentikan perang, dan peringatan dari Presiden Joe Biden mengenai berkurangnya dukungan komunitas internasional untuk kampanye militer di Gaza.

Perang yang terus berlanjut disebabkan kesulitan Israel dalam merebut benteng Hamas di Jalur Gaza utara. Israel bahkan harus menghadapi pertempuran sengit melawan Hamas di wilayah tersebut. Menurut Gallant, Hamas telah membangun dirinya sebagai organisasi bersenjata selama satu dekade untuk melawan Israel, memiliki infrastruktur yang sulit dihancurkan baik di bawah tanah maupun di atas tanah. Proses ini akan memakan waktu, lebih dari beberapa bulan, tetapi Israel yakin mereka akan berhasil menghancurkan Hamas.

Israel berhasil menguasai bagian utara Jalur Gaza dengan sedikit perlawanan. Namun, di Shejaiya dan Jabaliya, dua basis Hamas di luar Kota Gaza, Israel menghadapi perlawanan sengit. Dalam serangan di Shejaiya, dua komandan senior dan tujuh tentara Israel tewas akibat bahan peledak. Letjen Herzi Halevi dari Israel Defence Force (IDF) menyatakan bahwa pertempuran ini diperlukan untuk mengembalikan keamanan ke komunitas Israel selatan yang rusak akibat serangan Hamas pada Sabtu (7/10/2023).

Israel sebelumnya menolak resolusi PBB yang meminta gencatan senjata di Jalur Gaza pada Rabu (13/12/2023). Menurut laporan dari Middle East Monitor, Israel berpendapat bahwa resolusi PBB tersebut hanya akan menguntungkan kelompok Palestina, yaitu Hamas. Juru Bicara Perdana Menteri Israel, Ofir Gendelman, menyatakan bahwa gencatan senjata dapat dicapai hanya setelah Hamas dikalahkan.

Resolusi Majelis Umum PBB pada Selasa (12/12/2023) menyerukan jeda kemanusiaan segera di Jalur Gaza, muncul setelah berakhirnya jeda kemanusiaan tujuh hari di mana faksi-faksi Israel dan Palestina bertukar tahanan.

Konten Rekomendasi (Ads)