Investasi Tahun Lalu Amsyong? Simak Prediksi Saham 2025

Kamis, 16 Januari 2025 | 12:15
Investasi Tahun Lalu Amsyong? Simak Prediksi Saham 2025
INVESTASI – Tahun lalu kondisi saham Indonesia merosot, beginilah prediksi saham pada 2025. – Foto ilustrasi Pixabay/sergeitokmakov.
Penulis: Difa Lavianka | Editor: Pipin L H

AyoBacaNews.com – Halo Sobat Baca, pada 2024 menjadi tahun yang menarik untuk dunia investasi.

Namun sayangnya, pasar saham Indonesia justru masuk dalam indeks dengan kinerja terburuk di Asia, minus 2,65% jika dibandingkan dengan 2023 silam.

Di awal 2024, IHSG sempat melesat berkat sektor energi. Harga komoditas seperti batu bara, nikel, dan CPO naik signifikan, memicu lonjakan sektor ini hingga 28%.

Namun, kondisi berubah di pertengahan tahun. Kebijakan Presiden Prabowo seperti makan gratis bergizi dan pemutihan utang UMKM menimbulkan tekanan pada anggaran dan bank BUMN.

Ditambah lagi dengan melemahnya nilai rupiah dan ketidakstabilan geopolitik global, investor asing banyak menarik dana dari pasar Indonesia. 

Dilansir dari kanal YouTube Felicia Putri Tjiasaka dengan judul video “BUY or BYE SAHAM 2025?” pada Kamis, 16 Januari 2025.

Dalam video tersebut, kreator menjelaskan seputar prediksi kondisi sahan di tahun ini.

Sektor yang Jeblok di 2024

1. Transportasi: Turun hingga 18% akibat kenaikan harga bahan bakar. 

2. Konsumsi: Daya beli masyarakat yang stagnan membuat sektor ini lesu. 

3. Saham Blue Chip: Saham besar seperti BRI (-25%), Telkom (-30%), dan Unilever (-50%) mengalami penurunan drastis. 

Prediksi IHSG 2025: Apa yang akan Terjadi?

Kreator menjelaskan bahwa tahun ini, IHSG akan dipengaruhi oleh dua faktor utama yaitu, ekonomi global dan kebijakan pemerintah.

Jika Federal Reserve (The Fed) mulai menurunkan suku bunga, uang asing berpotensi kembali ke pasar negara berkembang seperti Indonesia. Stabilitas harga komoditas andalan juga dapat menjadi angin segar. 

Namun, risiko seperti inflasi tinggi, suku bunga BI yang stagnan, atau ketidakpastian politik tetap harus diwaspadai.

 Pemerintah diharapkan membuat kebijakan pro-investasi untuk menarik kepercayaan investor, terutama di sektor properti, konstruksi, dan pariwisata. 

Sektor Potensial di 2025

1. Properti: Proyek strategis seperti PIK 2 dan BSD mendorong optimisme. Suku bunga yang rendah dapat meningkatkan KPR. 

2. Energi Terbarukan: Permintaan nikel untuk baterai kendaraan listrik terus meningkat, menjadikan saham seperti MBMA, INCO, dan ADMR menarik. 

3. Perbankan: Meskipun ada tantangan dari kebijakan pemutihan utang, bank swasta seperti BCA dinilai lebih stabil dan berpotensi positif. 

Perlu diingat, artikel ini hanya menjelaskan bagaimana prediksi investasi di 2025 dan bukan ajakan untuk menjual atau beli saham tertentu.(*) 

Konten Rekomendasi (Ads)