Investasi Saham dan Reksadana Saham Mending Mana? Pemula Wajib Simak

Minggu, 10 November 2024 | 14:12
Investasi Saham dan Reksadana Saham Mending Mana? Pemula Wajib Simak
INVESTASI - Ada banyak jenis investasi, namun diantara saham dan reksadana saham, mana yang lebih rekomendasi? - Foto ilustrasi Pixbay/sergeitokmakov.
Penulis: Difa Lavianka | Editor: Difa Lavianka

AyoBacaNews.com - Mungkin banyak anak muda yang ingin mulai investasi, tapi bingung jenis investasi yang cocok untuk pemula.

Sebab, ada banyak jenis investasi juga dengan tingat risiko yang berbeda-beda. Bagi Sobat Baca yang tertarik ingin mulai invesitasi, simak artikel ini sampai akhir.

Dilansir dari kanal YouTube Felicia Putri Tjiasaka pada Minggu, 10 November 2024 jelaskan perbedaan investasi reksadana saham dan saham.

Banyak yang bilang saham memiliki potensi return yang lebih tinggi dan lebih menantang. Namun, di sisi lain, reksadana saham menawarkan kemudahan dan risiko yang lebih terkelola.

Persamaan Reksadana Saham dan Saham

Keduanya merupakan instrumen investasi yang berfokus pada pasar saham. Ketika membeli saham, kamu membeli kepemilikan di suatu perusahaan.

Sedangkan, reksadana saham adalah kumpulan dari berbagai saham yang dikelola oleh manajer investasi, dengan minimal 80% dari total asetnya diinvestasikan dalam saham.

Perbedaan antara Saham dan Reksadana Saham

1. Return

Meskipun keduanya tergolong dalam kategori high risk, saham memiliki potensi return yang lebih tinggi.

Saat kamu beli saham, return yang didapatkan sepenuhnya bergantung pada kinerja saham tersebut.

Sebaliknya, reksadana saham memiliki return yang merupakan akumulasi dari berbagai saham yang ada di dalamnya.

Misalnya, jika saham BCA memiliki rata-rata return 12% per tahun, salah satu reksadana yang memiliki saham BCA mungkin menunjukkan return yang lebih rendah, bahkan minus.

2. Modal Investasi

Modal investasi juga menjadi pertimbangan penting. Untuk membeli saham, kamu harus membeli dalam satu lot (100 lembar), yang bisa memerlukan modal yang lebih besar.

Contohnya, jika harga saham BCA adalah Rp10.075, maka kamu perlu modal Rp1.307.500 untuk membeli satu lot.

3. Likuiditas

Dari segi likuiditas, baik saham maupun reksadana saham cukup liquid. Namun, ada perbedaan dalam durasi transaksi.

Saham dapat diperdagangkan kapan saja selama jam pasar, dan uang hasil penjualan akan masuk ke rekening kamu dalam waktu 2 hari kerja.

Sementara itu, reksadana saham memiliki cut-off time, dan transaksi yang dilakukan setelah waktu tersebut akan dieksekusi pada hari berikutnya, dengan waktu pencairan uang yang lebih lama (4-7 hari kerja).

4. Biaya

Reksadana saham tidak dikenakan pajak, tetapi ada biaya manajer investasi sekitar 2-3,5% yang sudah termasuk dalam return yang ditampilkan.

Di sisi lain, investasi saham dikenakan biaya transaksi sekitar 0,15-0,25% saat membeli dan 0,1% saat menjual, serta pajak 10% atas dividen.

5. Risiko

Saham memiliki risiko yang lebih tinggi karena keputusan investasi sepenuhnya ada di tangan kamu.

Jika Sobat Baca salah memilih saham atau waktu masuknya tidak tepat, kamu bisa mengalami kerugian.

Reksadana saham, di sisi lain, dikelola oleh manajer investasi yang berpengalaman, sehingga risiko bisa lebih terkelola. Tugas kamu adalah memilih manajer investasi yang kredibel dan berpengalaman.

Pada intinya keputusan investasi saham atau reksadana saham, kembali lagi pada pilihan masing-masing.

Penting juga untuk melihat profil dan amati risiko dari perusahaan. Kemudian, tentukan juga apa tujuan investasi kamu. (*)

Konten Rekomendasi (Ads)