AyoBacaNews.com, Nauru - Pada tahun 1975, Nauru kaya akan fosfat, menjadikannya negara dengan PDB per kapita tertinggi di dunia.
Namun, kini di tanah di daerah ini sudah rusak, akibatnya buah-buahan atau sayuran tidak bisa tumbuh lagi di sini.
Itulah mengapa, makanan olahan dan berlemak adalah hidangan yang sangat lumrah dikonsumsi masyarakat Nauru.
Dimana hal ini juga menjadikan masyarakat Nauru miliki berat badan yang berlebih. Sampai World Obesity Federation, menetapkan Nauru sebagai negara dengan tingkat obesitas paling tinggi di dunia.
Berdasarkan penelitian yang dilakukan, ada sekitar 60 persen masyarakat Nauru memiliki berat badan yang berlebih.
Bukan hanya itu saja, World Health Organization (WHO) juga menetapkan Nauru sebagai negara dengan tingkat pengguna rokok tertinggi.
Usaha pemerintah untuk tetap menjauhkan media asing dari negara ini sangat jelas terlihat. Bahkan Ruhi hampir tidak mendapatkan visa turis, meskipun biaya pengajuan biasa hanyalah 200 Dolar Australia.
Pada saat berkunjung ke Nauru, kamu tidak bisa asal mengabadikan gambar dan video. Negara ini sangat menjaga privasi khususnya pengambilan gambar dari udara.
Awalnya, Nauru sempat menjadi negara yang makmur di mana tidak ada pajak, pendidikan, transportasi, layanan kesehatan, bahkan sampai dengan perumahan semuanya sudah disediakan secara gratis.
Akan tetapi, korupsi dibarengi dengan salah kelola membuat pemerintah mengalami defisit jutaan dolar per tahunnya selama periode 1990-an. (*bagian 2)
