AyoBacaNews, Pemerintah Indonesia mengalami kerugian sebesar 2 miliar Dolar Amerika atau setara dengan Rp30 triliun karena banyak generasi muda memilih bermain game dari luar negeri.
Odo R.M. Manuhutu, Deputi Bidang Koordinasi Pariwisata dan Ekonomi Kreatif di Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi, menyatakan bahwa sebagian besar dana yang dihasilkan dari permainan game asing masuk ke luar negeri.
Pemerintah saat ini sedang berusaha untuk memastikan bahwa aliran uang dari masyarakat yang bermain game asing dapat lebih banyak mengalir di dalam negeri.
"Sekarang ini pengeluaran orang Indonesia untuk main game asing 99,5 persen keluar Indonesia. Kita ingin dibalik, 70 persen masuk Indonesia oleh game lokal," Ungkap Odo, Sabtu (28/10/2023).
Sebanyak 90 persen generasi muda di Indonesia lebih sering bermain permainan dari luar negeri. Menurut data tahun 2021, Kemenparekraf mencatat pengeluaran masyarakat dalam permainan di Indonesia mencapai 2 miliar Dolar Amerika.
"Tahun 2021 pasar game Indonesia USD 2 miliar, kurang lebih Rp30 triliun. Dari Rp30 triliun sebagian besar (99,5 persen) ke luar (negeri) uangnya," kata Odo.
Pemerintah saat ini tengah menggagas Peraturan Presiden (Perpres) yang mengatur Program Percepatan Pengembangan Industri Game Nasional guna mendukung perkembangan ekosistem game di dalam negeri. Tujuan utamanya adalah agar aktivitas ekonomi dari industri game tersebut dapat lebih banyak berdampak di dalam negeri.
Odo mengharapkan bahwa pada bulan November ini, Presiden Jokowi telah menekan Perpres tersebut. Terlebih lagi, Perpres tersebut telah menjadi subjek perdebatan sejak 2 tahun yang lalu.
Dalam kebijakan tersebut, akan diatur mengenai isu-isu akses ke pasar permainan, perangkat lunak dan keras, promosi game, aktivasi, serta persaingan di tingkat regional hingga lokal.
Salah satu tantangan utama dalam perkembangan industri game Indonesia adalah aspek sumber daya manusia. Peraturan Presiden juga mencakup ketentuan tentang pelatihan sumber daya manusia di sektor game. Namun, Kemenko Marves sudah memulai program pelatihan sumber daya manusia sejak tahun 2022 hingga 2024.