Indonesia Diminta Bijak dalam Rencana Bergabung ke OECD, Hindari Pengorbanan Konstitusi

Selasa, 14 Mei 2024 | 17:33
Indonesia Diminta Bijak dalam Rencana Bergabung ke OECD, Hindari Pengorbanan Konstitusi
OECD - Indonesia Diminta Bijak dalam Rencana Bergabung ke OECD, Hindari Pengorbanan Konstitusi.- website/dpr.go.id
Penulis: Aulia | Editor: AyoBacaNews

AyoBacaNews.com - Beberapa waktu terakhir, diskusi tentang syarat keanggotaan Indonesia dalam Organization for Economic Cooperation and Development (OECD) semakin mengemuka.

Anggota Komisi I DPR RI, Sukamta, menyambut baik rencana bergabungnya Indonesia dengan OECD. Namun, ia mengingatkan pemerintah untuk tidak mengorbankan konstitusi Indonesia dalam proses tersebut.

Dalam interupsi yang disampaikannya dalam Rapat Paripurna DPR RI Ke-16, Sukamta menyoroti rumor bahwa salah satu prasyarat Indonesia bergabung dengan OECD adalah membangun hubungan dengan Israel.

Namun, ia menegaskan bahwa upaya Indonesia untuk menghilangkan penjajahan sejalan dengan amanat konstitusi.

"Sementara penjajah Israel, hari ini sudah 6 bulan lebih melakukan genosida secara ganas dan brutal tidak pandang bulu," tegas Sukamta.

Politisi tersebut menegaskan bahwa meskipun bergabung dengan OECD merupakan keinginan yang baik, hal itu tidak boleh dilakukan dengan mengorbankan nilai-nilai konstitusional Indonesia.

Ia menyatakan keprihatinannya bahwa melanggar konstitusi dalam proses tersebut akan diingat dalam sejarah bangsa Indonesia.

"Anak-anak yang belajar sejarah akan mengenang bahwa pembukaan hubungan diplomatik dengan Israel yang sudah dibujuk-bujuk sejak tahun 1948, akhirnya direalisasikan di zaman ini," ujarnya.

Sukamta berharap pemerintah merespons dengan bijaksana dan menekankan bahwa ada cara lain untuk mencapai keuntungan tanpa melanggar konstitusi.

Sebagai Wakil Ketua Badan Kerja Sama Antar-Parlemen (BKSAP) DPR RI, ia menekankan pentingnya menjaga integritas konstitusi dalam upaya mencapai tujuan internasional.

Dalam akhir pernyataannya, Sukamta menyerukan kepada pemerintah agar mempertimbangkan dengan bijak langkah-langkah yang diambil, menghindari pengorbanan nilai-nilai konstitusional dalam upaya bergabung dengan OECD.(*)

Konten Rekomendasi (Ads)