AyoBacaNews.Com, Bandung- Setiap 1 Februari, dunia memperingati Hari Hijab Sedunia, sebuah perayaan yang semakin populer dan menjadi sorotan di berbagai belahan dunia.
Hari Hijab Sedunia 2025 bukan sekadar ajang simbolis, tetapi juga momentum untuk meningkatkan pemahaman tentang hijab, melawan diskriminasi, serta memberikan dukungan kepada perempuan Muslim yang memilih untuk mengenakan hijab.
Hari Hijab Sedunia pertama kali diprakarsai pada tahun 2013 oleh Nazma Khan, seorang perempuan Muslim asal New York, Amerika Serikat.
Ia mengalami diskriminasi karena hijab yang dikenakannya, dan dari pengalaman tersebut, lahirlah gagasan untuk menciptakan gerakan global yang mengajak masyarakat memahami hijab lebih dalam. Sejak saat itu, Hari Hijab Sedunia dirayakan di lebih dari 140 negara, termasuk Indonesia.
Peringatan ini bertujuan untuk meningkatkan kesadaran tentang hijab sebagai pilihan dan hak perempuan Muslim, bukan bentuk paksaan.
Melalui kampanye sosial, seminar, dan media, Hari Hijab Sedunia mengajak perempuan dari berbagai latar belakang untuk mencoba mengenakan hijab selama satu hari guna merasakan pengalaman Muslimah berhijab dalam kehidupan sehari-hari.
Selain itu, di tengah meningkatnya islamofobia dan diskriminasi terhadap Muslim di beberapa negara, Hari Hijab Sedunia menjadi bentuk dukungan bagi perempuan berhijab untuk tetap percaya diri dan bangga dengan identitas mereka.
Di Indonesia sendiri, hijab telah menjadi bagian dari tren fashion yang berkembang pesat, dengan munculnya berbagai brand busana Muslim dan desainer hijab yang mendunia. Beberapa hal yang menjadi informasi yang sangat informatif terkait Hari Hijab yakni sebagai berikut:
Hari Hijab Sedunia bukan hanya sekadar peringatan tahunan, tetapi juga bagian dari gerakan global untuk meningkatkan toleransi, kebebasan berbusana, dan pemahaman tentang hijab.
Dengan adanya dukungan dari berbagai pihak, hijab bukan hanya simbol religius, tetapi juga bagian dari identitas perempuan Muslim yang patut dihormati dan diapresiasi di seluruh dunia