AyoBacaNews.com - Badan Pangan Nasional (Bapanas) memprediksi harga beras akan mengalami penurunan ke level harga eceran tertinggi pada bulan depan.
Hal ini dipicu oleh hasil panen yang meningkat di beberapa daerah, bukan semata-mata karena impor beras. Kepala Bapanas, Arief Prasetyo Adi, menyatakan bahwa harga gabah turun menjadi Rp 6.500 per kilogram di tingkat petani dengan dimulainya panen lokal.
Meskipun demikian, pemerintah berkomitmen untuk menjaga kesejahteraan petani dengan memastikan harga gabah di tingkat petani mencukupi HPP dan memberikan margin keuntungan bagi petani.
Diperkirakan volume produksi beras akan mencapai 3,5 juta ton pada Maret 2024, melebihi konsumsi nasional yang mencapai 2,5 juta ton per bulan.
Arief yakin bahwa hal ini akan menyebabkan harga beras di tingkat konsumen berangsur turun pada bulan depan dan kembali ke level Harga Eceran Tertinggi (HET). Berdasarkan data Bapanas, harga beras premium nasional turun menjadi Rp 16.410 per kilogram, sedangkan harga beras medium menjadi Rp 14.310 per kilogram.
Sutarto Alimoeso dari Perkumpulan Penggilingan Padi dan Pengusaha Beras Indonesia memperkirakan bahwa harga beras premium dapat turun di bawah Rp 13.000 per kilogram hingga April 2024, namun kemungkinan tidak akan mencapai HET dalam waktu dekat mengingat situasi panen hingga Maret 2024.(*)
BACA JUGA: GRATIS! PKL Wajib Buat Sertifikat Hahal, Berlaku sampai 17 Oktober 2024
BACA JUGA: Prediksi BMKG Terkait Potensi Angin Puting Beliung Bisa Terjadi pada Maret-April 2024