Hamas-Fatah Bersatu Bikin Ciut Nyali Israel! AS sampai Tarik Pasukan Menjauh dari Iran

Sabtu, 03 Agustus 2024 | 11:16
Hamas-Fatah Bersatu Bikin Ciut Nyali Israel! AS sampai Tarik Pasukan Menjauh dari Iran
Jusuf Kalla dan Din Samsudin ikut dalam rombongan yang melayat Ismail Haniyeh di Doha Qatar. foto kolase mhuseingazza.
Penulis: L Sundana | Editor: AyoBacaNews

AyoBacaNews.com, Palestina - Masjid Istiqlal menggelar salat gaib atas meninggalnya pimpinan kelompok Hamas, Ismail Haniyeh. 

Salat gaib ini dilaksanakan setelah ibadah Jumat dan diikuti oleh seluruh jemaah. Salat gaib untuk Ismail Haniyeh dipimpin oleh Imam Besar Masjid Istiqlal, Nazaruddin Umar, dan dihadiri oleh Duta Besar Otoritas Palestina, Zuhair Al-Shun. 

Selain itu, Duta Besar Iran untuk Indonesia, Mohammad Boroujerdi, juga ikut menyolatkan. Seluruh jemaah yang selesai menunaikan salat Jumat pun langsung berniat untuk salat gaib.

Dari pihak Masjid Istiqlal, mereka mengucapkan belasungkawa mendalam atas meninggalnya pemimpin Biro Politik Hamas, Ismail Haniyeh, di Teheran, Iran. Pihak Istiqlal juga mengutuk keras serangan yang menewaskan Haniyeh ini.

Sejumlah negara juga menyampaikan duka cita yang mendalam atas meninggalnya pejuang Hamas, Ismail Haniyeh. 

Aktivis kemanusiaan dari Palestina yang juga hadir di pemakaman Ismail Haniyeh, Muhammad Husein,  melalui sambungan Zoom mengaku ikut salat jenazah di Masjid Muhammad bin Abdul Wahab di Doha. 

Prosesi itu dihadiri sekitar 100.000 orang dan pengamanannya sangat ketat. Para pejabat yang hadir tidak diperbolehkan membawa smartphone masuk dalam masjid. 

Namun, saat pemakaman, hanya beberapa tamu undangan khusus yang diizinkan hadir karena kondisi cuaca yang sangat panas, mencapai 50 derajat Celsius.

Respon dari para petinggi dunia terhadap terbunuhnya Haniyeh bisa kita lihat dari kehadiran mereka di masjid. 

Setelah acara pemakaman, kami juga ikut takziah ke tenda yang dibangun khusus untuk rumah duka. 

Di situ, kami bertemu langsung dengan para pemimpin dunia dan mendengar langsung sebagian dari mereka saat diberikan waktu untuk menyampaikan pidato, termasuk JK yang juga menyampaikan pidatonya.

"Para pemimpin negara-negara Islam hadir untuk menyampaikan belasungkawa. Tidak ada pembicaraan politis karena mereka menghormati situasi dan kondisi. Namun, kehadiran mereka menunjukkan solidaritas yang kuat terhadap Palestina," kata dia seperti dikutip dari TVOne pada Sabtu, 3 Agustus 2024.

Husein menjelaskan, kondisi saat ini persatuan antara Hamas dan faksi-faksi lainnya sudah terjalin sejak 2012 dan semakin diperkuat dengan adanya pertemuan di Beijing beberapa waktu lalu. 

Dalam rumah duka, kita melihat perwakilan dari faksi-faksi tersebut, termasuk Fatah yang selama ini dianggap sebagai rival politik, juga hadir dan menyampaikan belasungkawa. Ini menunjukkan bahwa hubungan antar faksi di Palestina semakin erat.

Pemimpin Tertinggi Iran, Ali Khamenei, menyebut peristiwa ini sebagai penghinaan yang harus dibalas. 

Amerika Serikat juga telah memindahkan kapal perangnya untuk melindungi Israel dari kemungkinan serangan. 

Namun, yang menarik adalah hingga kini belum ada pernyataan resmi dari Israel yang mengklaim bertanggung jawab atas kematian Ismail Haniyeh. 

Hal ini mungkin sengaja dilakukan untuk menimbulkan spekulasi dan mendiskreditkan Iran.

Kematian seorang pemimpin memang selalu menjadi kehilangan besar, tetapi perjuangan Hamas tidak akan melemah. 

"Sebaliknya, hal ini justru akan memperkuat tekad rakyat Palestina. Khalil al-Hayya, salah satu pemimpin Hamas, mengatakan bahwa darah Ismail Haniyeh akan membawa kemenangan dan martabat bagi rakyat Palestina," kata dia. (*)












Konten Rekomendasi (Ads)