Hadapi Dinamika Kesehatan Masyarakat, Komisi IX DPR RI Dorong Penguatan Pengawasan Distribusi Obat

Jumat, 13 September 2024 | 09:40
Hadapi Dinamika Kesehatan Masyarakat, Komisi IX DPR RI Dorong Penguatan Pengawasan Distribusi Obat
Komisi IX DPR RI Dorong Penguatan Pengawasan Distribusi Obat - dpr.go.id
Penulis: Aulia | Editor: AyoBacaNews

AyoBacaNews.com, Deli Serdang - Wakil Ketua Komisi IX DPR RI, Nihayatul Wafiroh, menekankan pentingnya pengawasan distribusi obat yang lebih ketat dan terarah guna menghadapi tantangan perubahan pola kebutuhan obat yang dipengaruhi oleh faktor musim dan gaya hidup masyarakat.

Hal ini disampaikan oleh politisi yang akrab disapa Ninik tersebut saat memimpin kunjungan kerja Panitia Kerja (Panja) Komisi IX di Kabupaten Deli Serdang, Sumatera Utara.

Menurut Ninik, distribusi obat sering kali tidak selaras dengan kebutuhan nyata di lapangan. 

"Produsen memproduksi obat dalam jumlah besar, tetapi risiko yang dihadapi adalah obat tersebut tidak terpakai dan kedaluwarsa. Padahal, dengan memperhatikan musim dan pola penyakit, kebutuhan obat sebenarnya bisa diprediksi lebih baik," ujarnya kepada Parlementaria.

Ia juga menyoroti perlunya pengelolaan data yang lebih akurat terkait pola penyakit dan gaya hidup di berbagai wilayah Indonesia. Menurut Ninik, data ini akan memudahkan distribusi obat yang lebih efisien.

"Gaya hidup masyarakat dapat mempengaruhi jenis penyakit yang muncul. Dengan data yang lengkap, kita bisa mengetahui daerah mana yang membutuhkan obat tertentu pada waktu tertentu," jelas politisi Fraksi PKB ini.

Lebih lanjut, Ninik mengkritisi sistem e-katalog yang sering kali tidak mencerminkan ketersediaan obat secara akurat. Banyak daerah, katanya, menghadapi situasi di mana obat terlihat tersedia di sistem, namun saat dibutuhkan ternyata habis.

"Ini merupakan masalah serius yang harus kita tangani dengan pengawasan lebih ketat agar distribusi obat dapat berjalan lancar," tegasnya.

Komisi IX DPR RI, di bawah kepemimpinannya, berkomitmen untuk memperbaiki sistem distribusi obat secara nasional, dengan menitikberatkan pada transparansi, pengawasan, dan pemanfaatan data yang komprehensif.

Langkah ini diharapkan tidak hanya memenuhi kebutuhan masyarakat secara tepat waktu, tetapi juga menghindari pemborosan dan meningkatkan efektivitas sistem kesehatan di Indonesia.

Pernyataan dan langkah-langkah yang disampaikan Nihayatul Wafiroh ini memberikan harapan baru bagi pengelolaan distribusi obat yang lebih efisien dan tepat sasaran. 

Dengan demikian, tantangan kesehatan masyarakat yang terus berkembang akibat perubahan musim dan gaya hidup dapat diatasi dengan lebih baik. (*)

Konten Rekomendasi (Ads)