Gara-gara Masalah Beras, Warga Miskin Baru akan Bertambah

Kamis, 15 Februari 2024 | 13:51
Gara-gara Masalah Beras, Warga Miskin Baru akan Bertambah
Foto dokumen sejumlah pekerja melakukan proses kerja di atas tumpukan beras bulog. (@perum.bulog )
Penulis: Rizki L Sundana | Editor: AyoBacaNews

AyoBacaNews.com - Saat ini kondisi masyarakat semakin sulit dengan meroketnya harga beras. Kondisi harga beras yang terus meroket tinggi mengancam warga miski yang berpotensi tambah miskin.

Mahlanya harga beras berpotensi membuat warga miskin bertambah. Pasalnya, yang awalnya kebanyakan warga masuk kategori rentan miskin akan jadi miskin betulan.

Kondisi mahalnya harga beras yang tidak terkendali ini menimbulkan kekhawatiran di masyarakat. Alasannya jelas, beras hingga saat ini adalah sumber karbohidrat utama bagi sebagian besar warga Indonesia.

Pengamat Pertanian Asosiasi Ekonomi Politik Indonesia (AEPI) Khudori mengatakan, hal itu akan membuat mereka kelompok yang hanya beberapa jengkal di atas garis kemiskinan, menjadi kaum miskin baru. 

"Kalau harga beras pangan naik, mereka (warga rentang miskin) potensi menjadi kaum miskin baru," ujar dia sebagaimana dikutip dari Republika pada Kamis, 15 Februari 2024.

Dia menilai selama ini kelompok tersebut belum tersentuh berbagai bantuan sosial dan jaring pengaman sosial. 

Akan tetapi dikatakan dia, saat ini bagi kelompok miskin yang terdata dalam penerima bantuan tidak perlu mengkhawatirkannya. 

Lantaran saat ini masih ada harapan dari berlangsungnya Program Keluarga Harapan (PKH), yang di antaranya program Sembako. 

Kemudian bantuan pangan beras 10 kilogram per keluarga per bulan, serta BLT Mitigasi Risiko Pangan yang dirapel selama tiga bulan sebesar Rp 600 ribu per keluarga.

Saat ini untuk mengantisipasi kelangkaan akibat tingginya harga beras,Badan Pangan Nasional (Bapanas) telah menugaskan Bulog menggencarkan operasi pasar yang bernama SPHP (Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan). 

Beras SPHP kata Khudori, bisa jadi pilihan warga miskin atau rentan miskin, lantaran harganya yang dinilai masih terjangkau yakni sekitar Rp 11.500-Rp 11.800 per kg, jauh di bawah harga pasar.

"Beras ini premium tapi dijual dengan harga medium. Dan perlu dipastikan jika beras SPHP ini bisa menjangkau seluas mungkin warga," tegas dia. (*)

 

Konten Rekomendasi (Ads)