AyoBacaNews.com - Direktur Utama PT Pertamina (Persero), Nicke Widyawati sepakat dengan masukan dari anggota DPR untuk mencabut izin usaha SPBU, yang melakukan kecurangan.
Antara lain kecurangan yang dimaksud, adalah memanipulasi meteran dispenser bahan bakar minyak atau BBM.
Namun, Nicke masih perlu mempertimbangkan aspek ketersediaan SPBU di daerah tersebut, sebelum mencabut izin SPBU yang nakal.
"Saya sepakat, kita cabut saja izinnya karena (kecurangan), ini tidak bisa kita tolerir, khususnya adalah untuk konsumen," kata Nicke Widyawati dalam rapat dengar pendapat bersama Komisi VI DPR RI.
Menurut Nicke, harus sudah terdapat SPBU pengganti di daerah yang akan dicabut izinnya tersebut.
"Kita harus memastikan, bahwa ketersediaan di daerah itu harus ada. Sebelum adanya perusahaan yang baru menggantikan, tentu perlu ada temporary facility yang kami provide (sediakan)," kata Nicke.
Ia mengatakan, bahwa ketegasan penindakan terhadap SPBU nakal memanglah diperlukan. Tetapi, pihak Pertamina tetap harus menjaga keterpenuhan kebutuhan masyarakat akan BBM.
"Kita juga harus menjaga, menjamin bahwa dengan adanya penutupan-penutupan tersebut, tidak mengganggu distribusi kepada masyarakat," kata Nicke.
Sebelumnya, Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan mengatakan, Direktorat Jenderal Perlindungan Konsumen, dan Tertib Niaga Kemendag menemukan empat SPBU nakal, yang melakukan kecurangan di meteran dispenser BBM menjelang musim mudik Lebaran 2024.
"Sebetulnya ada empat (SPBU nakal), yang kita temukan. Ada di Karawang, Bekasi, Bandung, dan Serang," kata Mendag.
Mendag mengimbau pemilik SPBU tidak main-main dengan melakukan perbuatan curang. Sebab jelang Lebaran ini akan dilakukan pengecekan seluruh SPBU di Indonesia.(*)