ChatGPT Edu Diluncurkan untuk Keperluan Akademis di Perguruan Tinggi

Jumat, 31 Mei 2024 | 16:00
ChatGPT Edu Diluncurkan untuk Keperluan Akademis di Perguruan Tinggi
ChatGPT - Perusahaan teknologi ChatGPT menghadirkan chatbot kecerdasan buatan khusus keperluan akademis di kampus. Ilustrasi/Freepik.
Penulis: Pipin L H | Editor: Pipin L H

AyoBacaNews.com - Perusahaan teknologi ChatGPT menghadirkan chatbot kecerdasan buatan (AI), besutan ChatGPT khusus untuk keperluan akademis di perguruan tinggi dengan nama ChatGPT Edu.

ChatGPT Edu memberikan akses terhadap GPT-40 yang merupakan large language model (LLM) terbaru dari OpenAI yang diumumkan pada awal bulan ini.

OpenAI mengklaim LLM tersebut jauh lebih baik dibandingkan versi sebelumnya dalam hal menginterpretasikan teks, pemrograman, analisis data, dan akses kepada web.

"ChatGPT Edu dirancang untuk sekolah yang ingin menerapkan AI secara lebih luas kepada para pelajar, dan komunitas kampus mereka," demikian tulis OpenAI dalam unggahan blognya, dikutip Jumat, 31 Mei 2024.

ChatGPT Edu akan memiliki batas pesan yang lebih tinggi dibandingkan versi gratis ChatGPT pada umumnya.

Chatbot tersebut, memungkinkan perguruan tinggi untuk membuat versi kustomisasi ChatGPT, yang dilatih dengan data milik mereka sendiri, dan membagikannya di lingkup ruang kerja universitas.

OpenAI mengatakan, bahwa percakapan dan data yang ada di dalam ChatGPT Edu tidak akan digunakan untuk melatih model miliki OpenAI.

Menurut laporan Engadget pada Jumat, pengenalan ChatGPT pada akhir tahun 2022, awalnya menimbulkan kekhawatiran tentang integritas akademik, dan potensi penyalahgunaan dalam lingkungan pendidikan.

Kekhawatiran tersebut muncul, karena semakin maraknya pengguna AI generatif baik untuk pengajaran maupun penelitian di lingkup perguruan tinggi.

OpenAI mengatakan, bahwa mereka mengembangkan ChatGPT Edu setelah melihat beberapa kampus di antaranya Wharton, Arizona State University, dan Columbia menggunakan ChatGPT Enterprise dalam kegiatan akademisnya.

Mahasiswa pascasarjana bisnis dan manajemen di Wharton, misalnya, menyelesaikan tugas refleksi akhir mereka dengan memanfaatkan GPT, yang dilatih menggunakan materi pembelajaran, dan melakukan diskusi dengan chatbot tersebut.

Sementara itu, Arizona State University sedang bereksperimen dengan GPT besutan mereka sendiri, yang dapat melakukan percakapan dalam bahasa Jerman untuk membantu mahasiswa yang sedang mempelajari bahasa tersebut.(*)

Konten Rekomendasi (Ads)