Catatan Kelam Indonesia Kehilangan Satu Provinsi, Penyebab Timor Leste Kaya SDA tapi Rakyatnya Miskin

Rabu, 26 Juni 2024 | 09:20
Catatan Kelam Indonesia Kehilangan Satu Provinsi, Penyebab Timor Leste Kaya SDA tapi Rakyatnya Miskin
Catatn kelam bagaimana Indonesia kehilangan Timor Timur yang kini merdeka dengan nama Timor Leste. Foto SS Youtube Teknologi Populer.
Penulis: L Sundana | Editor: AyoBacaNews

AyoBacaNews.com - Sobat Baca, berikut adalah ulasan tentang lepasnya satu provinsi dari kesatuan Indonesia, Timor Leste. Berharap bisa lebih baik dalam ekonomi, kini Timor Leste sedang berjuang dari himpitan ekonomi yang menyulit.

Perjuangan Timor Leste dalam meraih kemerdekaan tidaklah mudah. Hingga merdeka pun, tetap saja kesulitan membangun negeri menjadi perkara yang tidak murah. 

Banyak hal harus diperbaiki yang tentunya membutuhkan anggaran besar dan kekompakan rakyat bersama pemerintahnya. 

Itulah yang dialami Timor Leste saat ini. Disebut-sebut gagal menjadi negara yang mengelola sumber daya alamnya sendiri.

Kondisi saat ini sebagaimana dikutip dari kanal Youtube Teknologi Populer, Timor Leste dieksploitasi negara lain demi meraih keuntungan. 

Bagaimana nasib Timor Leste di era sekarang? 

Dalam narasi video disebutkan jika Timor Leste bernasib malang. Pilihan pisah dari Indonesia, nyatanya gagal mewujudkan impian mereka jadi negara kaya. 

Permasalahan Indonesia sejak tahun 1998 membuat Indonesia dilanda krisis ekonomi. Hal itu menjadi satu di antara yang membuat Timor Leste semakin ngotot untuk merdeka. 

Mereka berpikir kepemilikan sumber daya alam berupa kekayaan gas akan mampu membawa keuntungan, namun faktanya hingga saat ini belum bisa menutup kebutuhan negeri. 

Menurut informasi Wikipedia, ekonomi Timor Leste dikelompokkan sebagai ekonomi berpendapatan rendah oleh Bank Dunia. 

Timor Leste menempati peringkat rendah dalam Indeks Pembangunan Manusia dengan posisi ke-133. 

Tercatat 20 persen penduduknya menganggur, dan 52,9 persen penduduk hidup dengan kurang dari 1,25 USD per hari, atau jika dikonversi, menjadi kurang dari 18.700 IDR per hari.

Pada video tersebut disebutkan jika Timor Leste tak lagi sanggup membendung kepedihan setelah pisah dari Indonesia. 

Terlalu percaya diri memang bagus jika berani menyuarakan aspirasi, tetapi lihat nasib bangsa yang dipertaruhkan.

Rakyat kini nelangsa, terlalu peduli pada kekayaan alam yang ternyata kemakmuran tak kunjung didapat. 

Bayangkan saja, Timor Leste tak mampu mengelola gas yang disediakan alamnya, malah memberikan kepada negara lain. 

Kandungan gas mereka dikeruk habis, Timor Leste kemudian ditinggalkan. Apakah Timor Leste menyesal meninggalkan Indonesia?

Perjuangan didukung Australia

Sejak 23 tahun Timor Leste berjuang memperbaiki nasib. Pada 30 Agustus tahun 1999, dalam sebuah referendum yang disponsori langsung oleh PBB, mayoritas rakyat Timor Timur kala itu memilih untuk merdeka dari Indonesia. 

Pada 20 Mei tahun 2002, mereka berhasil merdeka meski masih ada masyarakatnya yang masih satu hati di Bumi Pertiwi. 

Sayangnya, suara mereka kalah dari mayoritas kontra Indonesia. Sebanyak 94.388 orang alias 21,5 persen saja penduduk Timor Timur memilih untuk tetap tinggal di Indonesia, tentu kalah dan harus ikut pemerintahnya.

Negara yang paling membela dan siap membantu Timor Leste untuk keluar dari Indonesia di saat kemerdekaan sudah digenggam adalah Australia. 

Ribuan tewas dalam pertempuran

Ada udang di balik batu, sepertinya ya. Baru saja merdeka, pasukan INTERFET atau pasukan perdamaian internasional yang dipimpin Australia langsung mendarat di Timor Leste. 

Awalnya kedatangan mereka ingin memastikan perdamaian di sana., Ribua Australia memimpin pasukan penjaga perdamaian terdiri dari 11.000 orang dari 22 negara, dan ketika itu dianggap sebagai salah satu kesuksesan terbesar. 

Sayangnya, milisi paramiliter yang pro-Indonesia marah, menanggapi perlawanan dengan cara meruntuhkan kota, membakar bangunan, dan melenyapkan banyak nyawa. 

Sekitar 1.500 orang Timor tewas akibat pertempuran ini. Puluhan ribu warga meninggalkan rumah, mencari tempat aman ke gunung, sementara pasukan Indonesia memaksa lebih dari 300.000 orang melewati perbatasan darat ke Timor Barat.

Australia pergi ke Timor Leste dengan prinsip ingin mengamankan kedaulatan negara tetangga barunya itu. 

Australia kuasai SDA Timor Leste

Dua bulan sebelum kemerdekaan penuh Timor Leste dipulihkan, Australia malah menarik pengakuannya atas yurisdiksi Mahkamah Internasional untuk menyelesaikan perselisihan batas laut. 

Nah, di sinilah diskusi dilakukan oleh Timor Leste, membahas cadangan minyak dan gas yang terkubur jauh di dalam Laut Timor. 

Hasil diskusinya, Australia mengambil pendekatan 'bully' dalam negosiasi atas kekayaan minyak dan gas multimiliar dolar Laut Timor. 

Negosiasi itu menghasilkan beberapa perjanjian untuk menggunakan sumber daya tetapi tidak ada batas permanen. 

Pendekatan Australia dimaksudkan untuk menghindari adanya batas laut karena mereka tahu betul bahwa mereka mengklaim sumber daya yang bukan haknya untuk diambil. 

Sebab jika ada batasan, maka hak pengambilan sumber daya alam jatuh secara sah ke tangan Timor Leste. Jadi, Australia berencana untuk menghindarinya. (*)

Konten Rekomendasi (Ads)