AyoBacaNews.com - Halo Sobat Baca, apakah sudah pernah mendengar apa itu dermatitis perioral?
Banyak orang-orang yang membagikan pengalaman pribadinya melalui media sosial, tentang menghadapi dermatitis perioral.
Dermatitis perioral merupakan kondisi masalah kulit yang mengalami ruam sekitar mulut dan bisa menyebar ke area hidung hingga mata.
Bentuknya mirip seperti jerawat, maka dari itu penting untuk mengenali bagaimana perbedaan dermatitis perioral dengan jerawat.
Dilansir dari channel YouTube Dr Sam Bunting pada Senin, 9 September 2024, dermatitis perioral cenderung lebih sering dialami oleh wanita.
Dermatitis perioral ditandai dengan munculnya ruam yang disertai dengan benjolan kecil merah, semuanya nampak serupa.
Meskipun bentuknya mirip jerawat, dermatitis perioral berbeda karena tidak adanya komedo tertutup. Kondisi ini juga dapat menyebar, serta menyebabkan ketidaknyamanan.
Steroid topikal sering kali menjadi pemicu dermatitis perioral jika digunakan secara salah untuk mengatasi eksim.
Penting untuk menghentikan penggunaannya, tetapi proses penyembuhan bisa membuat kondisi awal memburuk.
Pasta gigi yang mengandung fluoridasi juga dapat menjadi penyebab dermatitis perioral. Hindari kontak pasta gigi dengan kulit selama menyikat gigi untuk mencegah perburukan kondisi.
Perawatan utama dermatitis perioral berfokus pada pemulihan penghalang kulit (skin barrier). Gunakan produk perawatan kulit yang mendukung fungsi pelindung kulit dan tidak menyumbat pori-pori.
Hindari produk dengan pewangi atau minyak berlebihan. Asam azelaic adalah bahan yang sangat efektif untuk mengatasi peradangan dermatitis perioral.
Produk dengan asam ini membantu mengurangi risiko kekambuhan dan meredakan gejala peradangan.
Selain itu, gunakan pelembap yang memperbaiki penghalang kulit dan mengembalikan fungsi mikrobioma kulit. Pilih pelembap bebas pewangi dan pengawet yang aman untuk kulit sensitif.
Tabir surya berbasis mineral dengan kandungan titanium dioksida atau seng oksida adalah pilihan terbaik untuk kulit yang rentan. Ini membantu melindungi kulit dari sinar UV tanpa menyebabkan iritasi.
Jika perawatan topikal tidak cukup, konsultasikan dengan dokter untuk mendapatkan antibiotik oral yang dapat membantu mengatasi peradangan. Biasanya, antibiotik diresepkan selama 6-8 minggu.
Dengan rutinitas perawatan kulit yang tepat dan konsisten, dermatitis perioral dapat dikendalikan. Fokuslah pada produk yang sesuai dengan kebutuhan kulit, dan hindari produk yang hanya bersifat hiburan.
Itulah dia cara merawat dan memilih produk, bagi yang sedang mengalami dermatitis perioral. Jangan lupa juga untuk konsultasikan ke dokter kulit. (*)