AyoBacaNews.com, Jakarta - Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo) Budi Arie Setiadi menarik perhatian publik setelah memenuhi undangan presiden terpilih, Prabowo Subianto, di kediamannya di Jalan Kertanegara, Jakarta Selatan, pada Selasa, 15 Oktober.
Pertemuan ini memperkuat spekulasi bahwa Budi Arie termasuk dalam daftar 59 nama yang dipertimbangkan untuk mengisi posisi strategis sebagai wakil menteri atau kepala badan dalam Kabinet Prabowo-Gibran mendatang.
Kehadiran Budi Arie di Kertanegara bukanlah tanpa alasan. Saat ditanya oleh media, Budi mengungkapkan bahwa ia diminta untuk bertemu dengan Prabowo guna membahas langkah-langkah untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
Meski ia enggan mengungkapkan lebih lanjut mengenai posisi apa yang akan dijabatnya, Budi menyatakan siap untuk menerima tugas apa pun yang dipercayakan kepadanya, dengan menegaskan bahwa keputusan akhir berada di tangan Prabowo.
Namun, siapakah sebenarnya Budi Arie Setiadi? Bagaimana perjalanan karirnya hingga ia dipercaya kembali untuk mengisi jabatan strategis di pemerintahan mendatang?
Perjalanan Karir: Dari Dunia Jurnalistik ke Politik
Budi Arie Setiadi lahir di Jakarta pada 20 April 1969. Berasal dari keluarga yang sederhana, ia tumbuh di lingkungan yang mendorongnya untuk berprestasi. Pendidikan formalnya dimulai di SD Marsudirini, Jakarta Utara, sebelum melanjutkan pendidikan menengah di SMA Kolese Kanisius, salah satu sekolah elit di Jakarta Pusat. Setelah lulus pada tahun 1990, Budi memilih untuk menekuni ilmu komunikasi di Universitas Indonesia (UI).
Semasa menjadi mahasiswa di UI, Budi aktif dalam berbagai organisasi, termasuk menjadi Ketua Badan Perwakilan Mahasiswa FISIP UI pada 1993-1994 dan anggota Presidium Senat Mahasiswa UI.
Tidak hanya aktif di organisasi, Budi juga mengembangkan minatnya di dunia jurnalistik. Ia menjadi bagian dari Media Indonesia pada tahun 1994 hingga 1996, sebuah media yang turut mengasah keterampilan menulis dan analisisnya.
Pada masa reformasi 1998, Budi Arie ikut aktif dalam pergerakan mahasiswa dan mendirikan surat kabar kritis "BERGERAK." Ia juga terlibat dalam pembentukan Mingguan Ekonomi Kontan, salah satu media ekonomi terkemuka di Indonesia.
Tak hanya berhenti di dunia jurnalistik, Budi melanjutkan studi pascasarjana di Universitas Gadjah Mada (UGM) dan meraih gelar magister di bidang manajemen pembangunan sosial pada tahun 2005. Berbekal pendidikan dan pengalaman jurnalistiknya, ia memutuskan untuk terjun lebih dalam ke dunia politik.
Menanjak di Dunia Politik
Budi Arie memulai karir politiknya sebagai kader Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP), di mana ia menjabat sebagai Ketua Badan Penelitian dan Pengembangan DPD PDIP DKI Jakarta dari 2005 hingga 2010.
Kecintaannya terhadap perubahan sosial dan politik mendorongnya untuk mendirikan Projo pada tahun 2013, sebuah organisasi relawan terbesar yang mendukung Joko Widodo (Jokowi) dalam Pilpres 2014.
Keberhasilannya memimpin Projo, serta peran pentingnya dalam mendukung Jokowi, membuat karir politik Budi terus bersinar. Ia menjadi salah satu tokoh yang dipercaya oleh Jokowi, hingga akhirnya diangkat menjadi Wakil Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi pada periode 2019-2023.
Ketika posisi Menteri Komunikasi dan Informatika kosong akibat kasus korupsi yang menimpa Johnny G Plate, Budi Arie dipercaya untuk mengisi jabatan tersebut sejak 17 Juli 2023. Kiprahnya di Kementerian Kominfo semakin mengukuhkan posisinya sebagai salah satu tokoh penting dalam pemerintahan Jokowi.
Menuju Kabinet Prabowo-Gibran?
Kini, Budi Arie kembali menjadi sorotan setelah dipanggil oleh Prabowo Subianto, presiden terpilih, yang diperkirakan akan segera menyusun kabinet bersama Gibran Rakabuming Raka sebagai wakil presiden.
Meskipun posisi spesifik yang akan diembannya belum diumumkan, banyak spekulasi yang berkembang bahwa Budi Arie mungkin akan ditugaskan sebagai wakil menteri atau kepala badan dalam kabinet tersebut.
Dengan latar belakang yang kaya dalam jurnalistik, organisasi, dan politik, serta dedikasinya yang telah terbukti, Budi Arie Setiadi tampaknya siap menghadapi tantangan baru di pemerintahan mendatang.
Pengalaman panjangnya, mulai dari dunia media hingga birokrasi, menjadikannya salah satu tokoh yang layak diandalkan untuk turut membangun Indonesia ke arah yang lebih baik di masa depan.
Sebagai tokoh yang selalu siap mengabdi di mana pun, seperti yang diungkapkannya, kehadiran Budi di kabinet baru bisa menjadi langkah strategis bagi pemerintahan Prabowo-Gibran dalam mencapai visi mereka untuk meningkatkan kesejahteraan bangsa.
Hanya waktu yang akan menjawab posisi apa yang akan dipercayakan kepada Budi Arie Setiadi. Yang pasti, kiprah dan pengaruhnya di pemerintahan tidak diragukan lagi.(*)