BPS Ungkap Penyebab Harga Beras Naik di Tingkat Penggilingan, Grosir hingga Pedagang Eceran

Kamis, 01 Agustus 2024 | 14:05
BPS Ungkap Penyebab Harga Beras Naik di Tingkat Penggilingan, Grosir hingga Pedagang Eceran
HARGA BERAS ALAMI KENAIKAN - Ilustrasi beras premium. BPS ungkap faktor penyebab harga beras naik. (Foto: Freepik).
Penulis: Pipin L H | Editor: Pipin L H

AyoBacaNews.com, Jakarta - Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat harga beras di tingkat penggilingan, grosir dan eceran alami kenaikan pada Juli 2024, satu di antara penyebabnya adalah musim panen raya selesai.

Pelaksana tugas (Plt) Kepala BPS, Amalia A. Widyasanti menyebut, harga beras di tingkat penggilingan mencapai Rp12.816 per kilogram (kg) atau naik 2,22 persen dibandingkan Juni 2024, di level Rp12.537 per kg.

Amalia menyampaikan, kenaikan harga beras juga terjadi di tingkat grosir dan pedagang eceran.

Harga beras di grosir mencapai Rp12.572 per kg dari sebelumnya Rp13.434, dan pedagang eceran jadi Rp14.677 dari Rp14.547 per kg bulan sebelumnya.

"Sejumlah faktor yang jadi penyebab harga beras naik, tentunya kita sudah masuk pada periode yang bukan panen raya," kata Amalia pada Kamis, 1 Agustus 2024.

Menurutnya, naik dan turunnya harga beras merupakan siklus yang kerap terjadi setiap tahunnya pasca selesai masa panen raya.

Itu artinya, jumlah pasokan beras di pasar mulai mengalami penurunan, sehingga menyebabkan naiknya harga beras tersebut.

"Fluktuasi harga beras turun dan naik sangat dipengaruhi jumlah pasokan, atau jumlah produksi beras di domestik," kata Amalia.

Selain itu, kenaikan harga beras ini diikuti dengan kenaikan harga Gabah Kering Panen (GKP) di tingkat petani, yang telah melebihi Harga Pembelian Pemerintah (HPP), yakni sebesar Rp6.000 per kg.

Harga GKP pada Juli 2024, di tingkat petani mencapai Rp6.497 per kg atau naik sekitar 5,28 persen secara bulanan.

Sedangkan, harga Gabah Kering Giling (GKG) di tingkat petani tercatat Rp7.167 per kg atau naik 4,49 persen dibanding bulan sebelumnya.

Adapun rerata harga beras premium di penggilingan yakni mencapai Rp13.241 (naik 2,63 persen), beras medium Rp12.519 per kg (naik 1,67 persen), submedium Rp12.561 (naik 3,72 persen), dan beras kualitas pecah Rp12.347 per kg (naik 2,26 persen).

BPS turut mencatat komoditas beras mulai kembali mengalami tren inflasi usai sempat deflasi pada April dan Mei lalu.

Tingkat inflasi beras pada Juli 2024 tercatat sebesar 0,94 persen dengan andil terhadap inflasi umum sebesar 0,04 persen.(*)

Konten Rekomendasi (Ads)