Ilustrasi banjir. Luapan air Sungai Cibuni mengakibatkan 110 KK di Cianjur harus mengungsi. (Foto: Instagram/@infocianjur).
AyoBacaNews.com, CIANJUR - Petugas gabungan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Cianjur, Jawa Barat mengevakuasi sekitar 110 Kepala Keluarga (KK) ke aula desa.
Sebanyak 110 KK tersebut terdiri dari 296 jiwa, warga Desa Mekarsari, Kecamatan Agrabinta, akibat terdampak banjir setinggi dua meter.
Kepala Pelaksana BPBD Cianjur, Asep Kusmana Wijaya mengatakan, bencana alam yang melanda sejumlah kecamatan di wilayah selatan Cianjur, termasuk Agrabinta, membuat pihaknya meminta aparat desa, dan kecamatan menyiapkan lokasi pengungsian.
"Ini sebagai upaya penanganan cepat ketika bencana alam seperti banjir, dan longsor susulan kembali terjadi, seiring curah hujan yang masih tinggi melanda Cianjur hingga tiga hari kedepan berdasarkan informasi BMKG," kata Asep di Cianjur, pada Rabu, 4 Desember 2024.
Puluhan petugas gabungan dibantu Relawan Tangguh Bencana (Retana), dan relawan PMI Cianjur turut menyisir perkampungan warga, untuk melakukan pendataan dan membantu proses evakuasi warga, terutama yang memiliki balita dan lansia ke aula desa untuk sementara.
Hingga Rabu petang, hujan masih mengguyur sebagian besar wilayah Cianjur, termasuk Kecamatan Agrabinta.
Sehingga air bah yang menggenangi perkampungan warga bertambah tinggi. Dua perahu karet milik BPBD Cianjur diterjunkan untuk penanganan cepat evakuasi.
"Debit air di Sungai Cibuni yang membentang di wilayah Agrabinta masih tinggi, dan terus meluap. Sehingga dengan cepat menggenangi perkampungan yang dilintasi, termasuk Desa Mekarsari, dan Desa Sukamanah. Saat ini, petugas masih melakukan pendataan," katanya.
Asep menjelaskan, bencana alam banjir juga melanda Desa Kadupandak, Kecamatan Kadupandak.
Di mana sebagian besar warga mengungsi ke rumah saudara mereka, yang dianggap aman dari banjir, akibat meluapnya Sungai Cibala yang melintasi perkampungan.
Puluhan petugas gabungan disiagakan di lokasi guna membantu warga, terutama yang mengungsi. Dikarenakan curah hujan sampai petang masih mengguyur wilayah selatan Cianjur, yang juga mengalami pergerakan tanah dan longsor di sejumlah titik. (*)