Apa Itu Daun Kratom? Ketahui Manfaat hingga Efek Sampingnya

Kamis, 20 Juni 2024 | 12:45
Apa Itu Daun Kratom? Ketahui Manfaat hingga Efek Sampingnya
Ilustrasi daun kratom. Simak penjelasan mengenai manfaat daun kratom hingga efek sampingnya. Dok: BNN.
Penulis: Pipin L H | Editor: Pipin L H

AyoBacaNews.com - Di Indonesia terdapat banyak sekali tumbuhan yang dijadikan sebagai obat herbal untuk pengobatan tradisional oleh masyarakat, satu di antaranya daun kratom.

Daun tanaman kratom ini merupakan obat alternatif sebagai penawar rasa sakit untuk berbagai kondisi medis.

Namun, daun kratom ini menuai banyak kontroversi karena dampaknya yang memiliki efek kecanduan layaknya menggunakan narkotika.

Oleh sebab itu perlu diketahui apa itu daun kratom, manfaat hingga efek samping dari mengkonsumsi tanaman jenis ini.

Daun kratom sendiri tumbuh di hutan Kalimantan, yang termasuk dalam kelas tumbuhan Rubiaceae, dan masih berada dalam satu keluarga tanaman kopi.

Daun kratom atau yang bernama latin Mitragyna Speciosa ini, juga tumbuh di Thailand, Malaysia, dan Papua Nugini.

Tanaman herbal ini biasanya dimanfaatkan untuk mengatasi batuk, diare, diabetes, pereda rasa sakit dan sebagainya, jika dalam dosis tinggi daun kratom ini akan memberi efek sedatif atau menenangkan.

Sedangkan, masyarakat tradisional di Thailand dan Malaysia percaya bahwa khasiat daun kratom sebagai penambah energi, stamina dan mengatasi kelelahan.

Sementara itu, warga lokal di Kalimantan menggunakan daun kratom di Indonesia sebagai pereda rasa sakit.

Manfaat daun kratom

Daun kratom sudah digunakan banyak orang, khususnya di Asia Tenggara untuk mengatasi berbagai kondisi medis secara tradisional.

Meski data ilmiah masih dibutuhkan untuk membuktikan manfaat daun kratom dalam tujuan pengobatan. Berikut ini khasiat daun kratom, dirangkum dari laman BNN.

1. Obat Stimulan

Bisa dikonsumsi dalam dosis rendah, daun kratom ini merupakan obat stimulan, yang artinya bisa merangsang energi dan kewaspadaan.

Menurut Pusat Pemantauan Obat dan Kecanduan Narkoba Eropa (EMCDDA), orang yang mengkonsumsi daun kratom merasakan efek lebih waspada, berenergi, serta merasa nyaman dalam bersosialisasi.

Efeknya sudah dapat terasa setelah 10 menit mengkonsumsi daun kratom, serta dapat bertahan selama 1,5 jam.

Efek kratom sebagai stimulan ini juga diikuti dengan rasa pusing, dan koordinasi motorik yang terganggu.

2. Mengatas berbagai kondisi medis

Daun kratom di Indonesia digunakan sebagai antipiretik atau obat penurun demam, antitusif atau pereda batuk, dan antihipertensi atau agen untuk menurunkan tekanan darah.

Bisa digunakan sebagai obat herbal mengatasi diare secara tradisional, tetapi khasiat daun kratom ini belum ada uji klinis secara medis.

3. Pereda rasa sakit

Badan Pengawas Obat dan Makanan Amerika Serikat (FDA) telah melakukan studi, daun kratom mengandung sifat opioid atau pereda rasa nyeri.

Daun kratom juga mengandung lebih dari 20 alkaloid yang bermanfaat sebagai pereda rasa nyeri. Kandungan Mitragynine dalam daun kratom sebagai agonis reseptor kappa-opioid, yang juga memiliki efek 13 kali lebih kuat dari morfin.

Kandungan inilah yang berperan dan memberi efek seperti opioid, akan tetapi penggunaannya dalam dunia medis masih diteliti.

4. Agenda analgesik

Daun kratom memiliki kandungan aktif, yaitu alkaloid mitragynine dan 7-hydroxymitragynine. Kedua bahan aktif ini memiliki efek sebagai obat analgesik atau pereda rasa sakit. Daun kratom ini juga berperan sebagai anti inflamasi serta relaksasi bagi otot.

5. Hentikan kecanduan obat opioid lainnya

Manfaat daun kratom tidak hanya sebagai alternatif obat opioid, tetapi juga berfungsi untuk menghentikan gejalan kecanduan dari heroin, morfin, dan obat opioid lainnya, yang sebelumnya dikonsumsi seseorang.

Daun kratom merupakan obat herbal dinilai lebih efektif, dan aman untuk menghentikan kecanduan. Akan tetapi, belum ada uji klinis tentang khasiat daun kratom ini sebagai obat medis.

Efek samping daun kratom

Sejak tahun 2011 hingga 2017, pusan pengendalian racun di Amerika Serikat menerima sekitar 1.800 pengaduan negatif tentang penggunaan daun kratom, termasuk laporan kematian usai mengkonsumsi daun kratom.

1. Penyakit Salmonella

Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit AS (CDC) melaporkan pada 20 Februari 2028, terjadi 28 infeksi Salmonella terkait penggunaan daun kratom di 20 negara bagian Amerika.

11 orang di antaranya dirawat di rumah sakit, karena menderita penyakit Salmonella terkait daun kratom.

Pada laporan bulan April 2018, FDA menghubungkan 35 kasus kematian terkait konsumsi daun kratom yang terpapar Salmonella.

Mereka mengkonsumsi kratom dalam bentuk bubuk, teh atau pil. Penelitian penyakit Salmonella yang terkandung dalam daun kratom masih diteliti.

Namun, dianjurkan untuk menghindari produk tersebut sampai ada laporan resmi tentang kandungan daun kratom.

2. Efek kecanduan

Kandungan mitragynine dalam daun kratom dapat memberikan efek kecanduan bila dikonsumsi dalam dosis yang tinggi.

Efek samping daun kratom ini adalah mual, berkeringat, tremor, sulit tidur, delusi, halusinasi, dan kecanduan.

Efek kecanduan daun kratom menjadi sangat kontroversi karena dikhawatirkan disalahgunakan menjadi narkoba.

3. Gangguan mental

Beberapa orang menggunakan daun kratom karena dapat memberikan efek kegembiraan, tetapi secara teori kandungan dalam daun kratom ini malah memperburuk gejala gangguan mental, hanya meningkatkan keinginan bunuh diri.

4. Ibu hamil dan menyusui

Efek kratom sangat berbahaya bisa dikonsumsi oleh ibu hamil, karena bayi yang lahir dari ibu yang mengkonsumsi daun kratom memiliki risiko lahir dengan gejalan kecanduan daun tersebut.

5. Pengguna alkohol

Seseorang yang ketergantungan alkohol, dan mengkonsumsi daun kratom di saat yang sama memiliki tingkat keinginan bunuh diri lebih tinggi, daripada mereka yang mengkonsumsi daun kratom tapi bukan seorang pecandu alkohol.

Efek samping lainnya, yakni:

- Mual dan muntah
- Lidah mati rasa
- Sembelit
- Masalah tiroid
- Tidak nafsu makan
- Sesak napas
- Kerusakan hati
- Pembengkakan otak
- Kejang
- Kematian. (*)

Konten Rekomendasi (Ads)