AyoBacaNews.com - Pembelajaran jarak jauh atau PJJ di sejumlah sekolah di wilayah Jakarta Pusat terpaksa harus diterapkan oleh Dinas Pendidikan (Disdik) Provinsi DKI Jakarta.
PJJ sebagai upaya mengantisipasi adanya demo (aksi massa) terhadap hasil pemilu yang akan diumumkan oleh KPU RI.
Kepala Suku Dinas (Kasudin) Pendidikan Wilayah 1 Jakarta Pusat, Sri Rahayu Asih Subekti menyebut, keputusan itu diambil usai rapat koordinasi antisipasi kerawanan penetapan hasil pemilu.
"Berdasarkan hasil rapat, bahwa pada 18-20 Maret 2024 akan ada demo terkait hasil pemilihan umum, yang berlangsung di depan gedung DPR/MPR RI, Bawaslu RI, KPU RI, dan Patung Kuda Monas," kata Sri Rahayu.
Ia mengatakan, sesuai arahan pimpinan rapat bahwa Suku Dinas Pendidikan Wilayah Jakarta Pusat diminta untuk memantau kehadiran siswa di sekolah, dan memastikan agar mereka pulang ke rumah serta tidak terlibat demo.
Sebab itu, guna menjaga keamanan dan kenyamana seluruh anggota komunitas pendidikan di wilayah Kota Administrasi Jakarta Pusat, memutuskan untuk melakukan PJJ.
"Kami memutuskan untuk melaksanakan PJJ atau belajar dari rumah 100 persen pada tanggal 19-20 Maret 2024, di empat kecamatan, yakni Gambir, Menteng, Sawah Besar, dan Tanah Abang," katanya.
Ia mengatakan, pendidik dan tenaga pendidik melaksanakan tugas kehadiran dari rumah, dan untuk pengaturan absensi jika dirasa lokasi sekolah berstatus rawan imbas pengumuman hasil pemilu.
"Namun, apabila dirasa sekolah berstatus aman/jauh dari risiko/dampak negatif yang mungkin timbul pasca pengumuman hasil pemilu, diharapkan pendidik dan tenaga kependidikan bekerja dari sekolah (WFO)," kata Sri.
Kemudian, jika nantinya setelah pengumuman hasil pemilu masih dirasa belum aman bagi kegiatan belajar mengajar di sekolah, maka PJJ 100 persen akan diperpanjang sampai dengan tanggal 22 Maret 2024.
Sebagai informasi, Komisi Pemilihan Umum (KPU) RI akan mengumumkan hasil pemilihan anggota legislatif (Pileg), dan pemilihan presiden (Pilpres) 2024, pada hari ini, yakni 20 Maret 2024.(*)
