AyoBacaNews.com - Halo Sobat Baca, di awal tahun baru ini banyak investor yang mungkin bertanya-tanya investasi yang berpotensi di 2025 ini.
Investasi merupakan cara mengalokasikan uang yang dimiliki ke sebuah aset tertentu. Harapannya yaitu, agar bisa mendapat keuntungan di masa depan.
Dilansir dari kanal YouTube Rivan Kurniawan pada Jumat, 9 Januari 2025, jelaskan potensi aset di tiga jenis investasi.
Penasaran apa saja? Yuk simak penjelasan lengkap berikut ini.
1. Saham di Pasar Indonesia
Investasi saham di pasar Indonesia menjadi salah satu peluang menarik tahun ini. Dibandingkan dengan saham AS yang valuasinya tinggi, pasar saham Indonesia menawarkan valuasi lebih atraktif.
Diperkirakan akan ada aliran modal (capital inflow) yang masuk, mengingat banyak saham berkualitas dengan fundamental baik masih undervalue.
2. Cryptocurrency
Cryptocurrency, khususnya Bitcoin, tetap menjanjikan di 2025. Adopsi yang semakin luas serta dukungan dari beberapa negara dan institusi membuat peluang ini menarik.
Namun, risiko tetap tinggi, sehingga penting untuk mempelajari aset dan proyek yang mendasarinya sebelum berinvestasi.
3. Obligasi
Obligasi menjadi pilihan stabil di tengah proyeksi penurunan suku bunga The Fed dan Bank Indonesia tahun ini.
Penurunan suku bunga meningkatkan harga obligasi lama dengan kupon lebih tinggi. Obligasi pemerintah disarankan karena lebih aman dan menawarkan kupon tetap.
Alternatif
Meski bukan pilihan utama, emas tetap relevan sebagai safe haven, terutama saat kondisi geopolitik tidak stabil.
Penurunan suku bunga dapat melemahkan dolar AS, mendorong permintaan dan harga emas.
Namun, investasi di saham emiten sektor emas dianggap lebih menguntungkan dibandingkan membeli emas fisik.
Tips Investasi 2025
- Pilih obligasi jangka pendek agar lebih mudah diprediksi.
- Investasikan di saham yang undervalue dengan katalis positif.
- Diversifikasi portofolio untuk mengurangi risiko, terutama jika memilih crypto.
Terlepas dari daftar di atas, sebagai investor penting sekali untuk benar-benar mempelajari setiap aset sebelum memutuskan untuk investasi. (*)