AyoBacaNews.com - May Day, atau Hari Buruh Internasional, adalah peringatan tahunan yang diadakan oleh pekerja di seluruh dunia untuk memperingati perjuangan dan pencapaian gerakan buruh.
May Day adalah pengingat bahwa perjuangan para pekerja tidak pernah berakhir dan solidaritas antar pekerja dari berbagai negara sangat penting untuk mencapai perubahan yang positif dalam dunia kerja.
Berikut adalah lima momen penting sejarah May Day di dunia dan bedanya dengan May Day di Indonesia:
1. Peristiwa Haymarket (Chicago, 1886)
May Day memiliki akar yang dalam dalam peristiwa Perang Haymarket di Chicago pada tanggal 4-5 Mei 1886.
Pada saat itu, ribuan pekerja turun ke jalan-jalan untuk memprotes kondisi kerja yang buruk dan menuntut hari kerja delapan jam.
Demonstrasi ini mencapai puncaknya ketika terjadi ledakan bom dan baku tembak antara polisi dan para demonstran.
Peristiwa ini menyebabkan kematian dan luka-luka di kedua belah pihak, dan memberikan dorongan bagi gerakan buruh di seluruh dunia untuk memperjuangkan hak-hak pekerja.
2. Konsolidasi Perayaan Internasional (1889)
Setelah peristiwa Haymarket, Kongres Sosialis Internasional di Paris pada tahun 1889 menetapkan tanggal 1 Mei sebagai Hari Buruh Internasional untuk menghormati para pekerja yang gugur dalam peristiwa Haymarket dan untuk memperjuangkan hak-hak pekerja di seluruh dunia.
Sejak saat itu, tanggal ini menjadi simbol solidaritas dan perjuangan bagi buruh di seluruh dunia.
3. Peringatan di Rusia (1905)
Pada tahun 1905, May Day menjadi momen penting dalam sejarah Rusia ketika ribuan pekerja dan pengikut sosialis berkumpul di Saint Petersburg untuk memprotes Kekaisaran Rusia.
Demonstrasi ini merupakan awal dari Revolusi 1905 yang mengguncang rezim Tsar dan membawa perubahan signifikan dalam politik dan sosial di Rusia.
4. Kesetaraan Gender dan May Day (1910)
Pada Konferensi Internasional Wanita Sosialis di Kopenhagen pada tahun 1910, Clara Zetkin dari Jerman mengusulkan perayaan Hari Buruh Internasional pada tanggal 1 Mei sebagai bentuk solidaritas bagi pekerja wanita di seluruh dunia.
Usulan ini diterima dengan baik dan menyuarakan pentingnya kesetaraan gender dalam gerakan buruh.
5. May Day di Era Modern
Hari ini, May Day terus dijadikan momentum untuk memperjuangkan hak-hak pekerja di seluruh dunia.
Dari unjuk rasa besar-besaran hingga konser amal, acara-acara May Day mencerminkan berbagai aspek perjuangan pekerja, termasuk hak atas upah yang adil, kondisi kerja yang manusiawi, dan perlindungan hak buruh secara umum.
Lima momen penting dalam sejarah May Day di Indonesia:
Pawai Buruh Pertama (1 Mei 1920)
Pada 1 Mei 1920, di Surabaya, terjadi peristiwa pawai buruh pertama yang menjadi awal peringatan Hari Buruh Internasional di Indonesia.
Ribuan buruh dari berbagai sektor industri turun ke jalan-jalan untuk menuntut hak-hak mereka yang lebih baik, termasuk upah yang lebih adil dan kondisi kerja yang lebih manusiawi.
Deklarasi Hari Buruh Nasional (1 Mei 1946)
Setelah kemerdekaan Indonesia dari penjajahan Belanda, 1 Mei secara resmi dinyatakan sebagai Hari Buruh Nasional melalui deklarasi yang dikeluarkan oleh Presiden Soekarno pada tahun 1946.
Hal ini menegaskan pentingnya pengakuan terhadap peran buruh dalam memperjuangkan kemerdekaan dan membangun negara yang baru.
Perjuangan Buruh pada Era Orde Lama (1950-an - 1960-an)
Pada masa Orde Lama, buruh di Indonesia aktif dalam perjuangan melawan eksploitasi oleh pengusaha dan pemerintah.
Pada 1 Mei, seringkali terjadi unjuk rasa dan mogok kerja massal untuk menuntut hak-hak buruh yang lebih baik, seperti upah yang layak, jaminan sosial, dan perlindungan tenaga kerja.
Reformasi dan Pengakuan Hak Buruh (1998)
Setelah reformasi pada tahun 1998, Indonesia mengalami perubahan besar dalam bidang politik dan sosial.
Salah satu hasilnya adalah pengakuan yang lebih besar terhadap hak-hak buruh. Pemerintah mulai memberlakukan undang-undang yang melindungi hak-hak pekerja, seperti UU No. 13 Tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan, yang memastikan hak-hak dasar bagi para buruh.
Peringatan May Day di Era Modern (21 Abad)
Di era modern, peringatan May Day di Indonesia tetap menjadi momen penting bagi para buruh dan aktivis sosial untuk menyoroti isu-isu ketenagakerjaan yang masih relevan, seperti ketimpangan upah, kondisi kerja yang tidak aman, dan hak-hak buruh yang belum terpenuhi.
Serangkaian unjuk rasa, seminar, dan diskusi-diskusi umum biasanya diadakan untuk memperingati hari ini dan mengadvokasi perubahan positif dalam dunia kerja. (*)