4 Maret 2025 Diperingati Sebagai Hari Apa?

Selasa, 04 Maret 2025 | 06:30
4 Maret 2025 Diperingati Sebagai Hari Apa?
INFO- 4 Maret 2025 Diperingati Sebagai Hari Apa? (Sumber: https://www.alodokter.com/)
Penulis: ULFAH WAFA ALMUBAROKAH | Editor: Ulfah Wafa Almubarokah

AyoBacaNews.Com, Bandung- Setiap tanggal 4 Maret, dunia memperingati Hari Obesitas Sedunia atau World Obesity Day, sebuah momentum penting untuk meningkatkan kesadaran tentang dampak obesitas terhadap kesehatan global.

Obesitas bukan sekadar masalah estetika, tetapi juga berkaitan erat dengan penyakit kronis seperti diabetes, hipertensi, dan penyakit jantung.

Menurut data WHO (World Health Organization), jumlah penderita obesitas terus meningkat setiap tahunnya, baik pada orang dewasa maupun anak-anak.

Banyak orang mencari cara untuk menurunkan berat badan secara alami, memilih diet sehat, atau melakukan olahraga untuk membakar lemak.

Namun, obesitas bukan hanya tentang pola makan atau kurangnya aktivitas fisik, tetapi juga dipengaruhi oleh faktor genetik, lingkungan, dan psikologis.

Oleh karena itu, peringatan ini menjadi ajang edukasi tentang pentingnya pencegahan obesitas, memahami penyebabnya, serta mencari solusi yang tepat agar setiap individu bisa memiliki gaya hidup sehat dan menurunkan risiko terkena penyakit berbahaya akibat obesitas.

Obesitas terjadi ketika kalori yang dikonsumsi lebih banyak daripada yang dibakar oleh tubuh. Namun, penyebabnya lebih kompleks dari sekadar pola makan berlebihan. Berikut beberapa faktor yang berkontribusi terhadap obesitas:

  1. Pola Makan Tidak Sehat
    Konsumsi makanan tinggi gula, lemak jenuh, dan kalori berlebih menjadi penyebab utama peningkatan berat badan. Minuman manis, junk food, serta makanan olahan memiliki kandungan kalori tinggi yang sulit dibakar jika tidak diimbangi dengan aktivitas fisik.
  2. Kurangnya Aktivitas Fisik
    Gaya hidup yang minim bergerak atau sedentary lifestyle menyebabkan kalori yang masuk tidak terbakar secara optimal, sehingga menumpuk sebagai lemak tubuh.
  3. Faktor Genetik dan Hormonal
    Beberapa orang memiliki metabolisme lambat yang membuat tubuh lebih mudah menyimpan lemak. Gangguan hormon seperti hipotiroidisme juga bisa menyebabkan kenaikan berat badan yang sulit dikendalikan.
  4. Stres dan Kurang Tidur
    Stres berlebih meningkatkan hormon kortisol, yang memicu nafsu makan meningkat dan membuat seseorang lebih cenderung mengonsumsi makanan tidak sehat. Kurang tidur juga berpengaruh terhadap keseimbangan hormon pengatur rasa lapar, sehingga meningkatkan risiko obesitas.

Untuk mengatasi obesitas, perubahan gaya hidup menjadi faktor utama. Berikut beberapa langkah yang bisa dilakukan:

  • Menjaga Pola Makan Seimbang: Konsumsi makanan kaya serat, protein, serta mengurangi asupan gula dan lemak jenuh.
  • Rutin Berolahraga: Aktivitas fisik seperti jogging, bersepeda, atau senam membantu meningkatkan metabolisme dan membakar kalori.
  • Mengatur Pola Tidur: Tidur yang cukup membantu tubuh mengatur hormon yang berperan dalam pengendalian nafsu makan.
  • Mengelola Stres: Teknik meditasi, yoga, atau aktivitas hobi bisa membantu mengurangi stres yang berkontribusi pada kenaikan berat badan.
  • Konsultasi dengan Ahli Gizi atau Dokter: Jika obesitas sudah berdampak pada kesehatan, konsultasi profesional bisa membantu mendapatkan strategi yang lebih efektif dan aman.

Hari Obesitas Sedunia 2025 mengingatkan bahwa obesitas bukan hanya masalah penampilan, tetapi juga ancaman kesehatan yang serius.

Dengan memahami penyebab serta menerapkan pola hidup sehat, obesitas bisa dicegah dan dikendalikan. Mari jadikan peringatan ini sebagai langkah awal menuju hidup lebih sehat dan bugar.

Konten Rekomendasi (Ads)