4 hari jelang pensiun, Jokowi pecat Budi Gunawan dari posisi Kepala BIN. Keputusan ini dibuat setelah berdiskusi dengan Prabowo Subianto, Presiden Terpilih. Siapa penggantinya? Muhammad Herindra menjadi calon kuat yang akan diuji di DPR sebelum dilantik bersama menteri baru pada Oktober 2024.
AyoBacaNews.com, JAKARTA - Menjelang akhir masa jabatannya, Presiden Jokowi membuat keputusan mengejutkan.
Tanpa tedeng aling-aling Jokowi memecat Kepala Badan Intelijen Negara (BIN), Budi Gunawan yang selama ini dikenal sebagai orang kepercayaan Ketua Umum PDIP, Megawati.
Keputusan ini datang hanya 5 hari sebelum masa pensiun Jokowi, tepatnya pada 15 Oktober 2024.
Dalam pernyataannya, Jokowi menyebut bahwa langkah ini telah dibicarakan dengan Prabowo Subianto sebagai presiden terpilih.
Prabowo ingin melantik Kepala BIN yang baru bersamaan dengan pengangkatan kabinet pada 21 Oktober.
"Ini hanya urusan administrasi," ucap Jokowi saat kunjungan kerjanya di Sumatra Utara, 16 Oktober 2024. Jokowi juga menjelaskan bahwa Surat Presiden tentang pergantian Kepala BIN sudah diajukan ke DPR.
Prabowo Pilih Muhammad Herindra?
Menurut Ketua DPR Puan Maharani, Jokowi sudah mengusulkan Letjen TNI (Purn) Muhammad Herindra sebagai pengganti Budi Gunawan.
Herindra, yang saat ini menjabat sebagai Wakil Menteri Pertahanan, akan menjalani uji kelayakan di DPR pada 16 Oktober 2024.
Nama Herindra juga diajukan oleh Prabowo sebagai calon tunggal, sesuai permintaan Prabowo sendiri.
Budi Gunawan: Tetap Hormat pada Jokowi
Meskipun diberhentikan, Budi Gunawan tetap memberikan pujian kepada Jokowi.
Dalam sambutannya di Aceh, ia memuji kepemimpinan Jokowi yang dianggap sukses memeratakan pembangunan di seluruh Indonesia.
"Presiden dengan approval rating terbaik di dunia," katanya, disambut tepuk tangan hadirin. Bahkan, dengan nada bercanda, Budi Gunawan menambahkan bahwa siapa pun yang mengikuti jadwal padat Jokowi akan menjadi langsing tanpa perlu program diet.
Uji Kelayakan Muhammad Herindra
Uji kelayakan Muhammad Herindra sebagai calon Kepala BIN berlangsung tertutup di DPR. Kehadirannya di Gedung Nusantara II, Kompleks Parlemen, dihadiri juga oleh Wakil Ketua DPR RI Sufmi Dasco Ahmad. Proses ini merupakan langkah awal sebelum Herindra dilantik bersama kabinet Prabowo pada 21 Oktober. (*)