AyoBacaNews.Com, Bandung- Dalam era perubahan iklim yang semakin nyata, konsep sustainability dan green economy menjadi topik hangat yang terus dibahas di berbagai forum internasional.
Salah satu aspek penting yang sering luput dari perhatian adalah peran lahan basah sebagai penjaga keseimbangan ekosistem.
Peringatan Hari Lahan Basah Sedunia setiap 2 Februari mengingatkan dunia bahwa ekosistem ini tidak hanya penting bagi keanekaragaman hayati, tetapi juga bagi keberlanjutan hidup manusia.
Dari mangrove yang melindungi pesisir dari abrasi hingga gambut yang menyimpan cadangan karbon besar, lahan basah adalah benteng pertahanan alami terhadap bencana ekologis.
Namun, ironi terjadi ketika lahan basah terus mengalami degradasi akibat ekspansi perkotaan, deforestasi, dan eksploitasi berlebihan.
Bagaimana kita bisa mengintegrasikan perlindungan lahan basah ke dalam strategi green economy dan mitigasi perubahan iklim?
Lahan basah memiliki peran penting dalam menjaga siklus air, menyerap karbon, dan mendukung kehidupan berbagai spesies.
Ekosistem ini juga memiliki nilai ekonomi tinggi karena menunjang sektor perikanan, pertanian, dan pariwisata berbasis alam.
Dalam konteks sustainability, menjaga lahan basah berarti menjaga keberlanjutan sumber daya yang mendukung ekonomi dan kehidupan manusia.
Di berbagai daerah, langkah nyata untuk melestarikan lahan basah mulai diterapkan. Misalnya, di beberapa wilayah pesisir, program rehabilitasi mangrove digencarkan untuk mencegah erosi dan meningkatkan keanekaragaman hayati laut.
Selain itu, pertanian berbasis lahan gambut yang ramah lingkungan mulai dikembangkan untuk mengurangi risiko kebakaran hutan yang sering terjadi akibat pengeringan lahan gambut.
Dalam dunia bisnis, konsep green economy juga semakin mengadopsi praktik keberlanjutan berbasis ekosistem.
Beberapa perusahaan telah berinvestasi dalam pemulihan lahan basah sebagai bagian dari tanggung jawab sosial dan strategi keberlanjutan mereka.
Langkah ini tidak hanya mengurangi jejak karbon perusahaan, tetapi juga menciptakan peluang ekonomi baru dalam sektor jasa lingkungan.
Menyelamatkan lahan basah bukan hanya tanggung jawab aktivis lingkungan, tetapi juga tanggung jawab bersama.
Dengan mendukung kebijakan sustainability dan menerapkan konsep green economy, kita dapat menjaga ekosistem penting ini agar tetap berfungsi untuk generasi mendatang. Peringatan Hari
Lahan Basah Sedunia menjadi pengingat bahwa perlindungan lingkungan adalah kunci bagi masa depan bumi yang lebih baik.