AyoBacaNews.com - Wakil Ketua MPR RI, Lestari Moerdijat mengatakan, bahwa perkembangan teknologi (digital), yang berpotensi memengaruhi generasi muda perlu diimbangi dengan penguatan nilai-nilai budaya, dan wawasan kebangsaan.
Lestari mengatakan, teknologi digital memiliki dua sisi potensi yang saling bertentangan, bisa berdampak negatif dan positif.
Hal tersebut, kata Lestari, bergantung pada bagaimana seseorang memanfaatkan teknologi digital tersebut.
"Peningkatan literasi digital bagi setiap anak bangsa harus menjadi perhatian semua pihak, untuk menekan dampak negatif perkembangan teknologi," kata Lestari dalam keterangannya, Senin 27 Mei 2024.
Berdasarkan data survei dari We Are Social dan Kepios 2022, kata Lestari, pengguna internet di Indonesia terus bertambah setiap tahunnya.
Pada 2022 tercatat 204 juta pengguna internet di Indonesia, atau 73,7 persen penduduk Tanah Air.
Dijelaskannya, survei yang sama mengungkapkan sejumlah 80,1 persen penduduk Indonesia menggunakan internet untuk mencari informasi.
Selain itu, kata Lestari, mereka dapat menghabiskan waktu 8 jam 36 menit dalam satu hari menggunakan internet.
Teknologi digital, lanjutnya, dinilai mulai mengkhawatirkan karena dampak negatifnya antara lain memengaruhi pertumbuhan, dan perkembangan generasi muda dalam menyerap nilai-nilai budaya dalam proses membangun karakter bangsa.
Sebab itu, kata Lestari, kondisi ini harus segera diimbangi dengan upaya yang masif dan konsisten dalam meningkatkan literasi digital setiap anak bangsa, serta penanaman nilai-nilai budaya dan wawasan kebangsaan yang utuh.
Ia pun mengatakan, pemanfaat teknologi digital yang sudah menjadi bagian keseharian setiap anak bangsa, harus benar-benar mampu dimanfaatkan dengan sebaik-baiknya, dalam upaya meningkatkan produktivitas sekaligus memperkuat karakter anak bangsa.
Pengetahuan tentang pemanfaatan teknologi digital yang benar, dikatakan Lestari, harus mampu dimanfaatkan untuk mengakselerasi peningkatan pemahaman nilai-nilai kebangsaan yang dibutuhkan dalam proses membangun karakter setiap warga negara.
Untuk itu, ia berharap agar para pemangku kepentingan di tingkat pusat dan daerah mampu berperan aktif dalam proses peningkatan literasi digital masyarakat.
Hal tersebut, lanjutnya, demi mewujudkan anak bangsa yang berkarakter, dan berdaya saing agar mampu menjawab berbagai tantangan zaman.(*)