AyoBacaNews.Com, Bandung- Persib Bandung kini akan tampil berhadapan dengan Persija Jakarta pada 23 September 2024 dalam Liga 1 Indoensia 2024/ 2025.
Pertandingan tersebut digelar di Stadion Si Jalak Harupat yang terletak di wilayah Kabupaten Bandung, tepatnya di Kecamatan Kutawaringin, Soreang.
Stadion ini berada sekitar 20 km di selatan pusat Kota Bandung dan mudah diakses dari beberapa rute utama, termasuk dari arah Soreang, Kopo, dan melalui Tol Soreang-Pasirkoja (Soroja).
Lokasinya berada di kawasan yang relatif tenang dan strategis untuk penyelenggaraan berbagai event olahraga besar, termasuk pertandingan sepak bola Liga 1.
Untuk menuju Stadion Gelora Bandung Lautan Api (GBLA) atau Stadion Si Jalak Harupat, ada beberapa rute perjalanan yang bisa Anda tempuh, tergantung dari lokasi keberangkatan.
Berikut adalah panduan rute perjalanan menuju Stadion Si Jalak Harupat dari beberapa titik di Bandung:
Untuk menghindari kemacetan saat berangkat dan pulang dari pertandingan di Stadion Si Jalak Harupat, terutama pada hari pertandingan besar seperti PERSIB vs Persija, berikut beberapa alternatif rute dan tips:
Rute Berangkat:
Masuk melalui Gerbang Tol Pasirkoja atau Kopo dari arah Bandung, kemudian keluar di Gerbang Tol Soreang. Rute ini lebih cepat dibandingkan jalan raya biasa, terutama pada hari pertandingan yang ramai.
Setelah keluar dari Tol Soreang, ikuti petunjuk menuju Stadion Si Jalak Harupat yang hanya berjarak sekitar 5 km dari gerbang tol.
Rute Pulang:
Segera masuk kembali ke Tol Soroja melalui Gerbang Tol Soreang setelah pertandingan untuk menghindari kemacetan di jalan raya sekitar stadion.
Rute Berangkat:
Dari Bandung, Anda bisa mengambil jalur melalui Katapang atau Banjaran untuk menghindari kemacetan di Jalan Raya Kopo.
Jika menggunakan jalur Katapang, ambil Jalan Katapang-Andir lalu lanjut ke arah Soreang dan menuju Stadion Si Jalak Harupat.
Jika memilih jalur Banjaran, arahkan kendaraan ke Jalan Banjaran kemudian belok ke arah Soreang.
Rute Pulang:
Untuk pulang, Anda juga bisa menggunakan jalur alternatif ini untuk menghindari kemacetan utama di Kopo dan Soreang.