AyoBacaNews.Com, Bandung- Apa yang spesial dari tanggal 18 Maret? Bukan sekadar tanggal di kalender, bukan hanya hari biasa.
Tanggal 18 Maret adalah momen penting, momen yang pantas dirayakan, momen yang membuat kita bangga sebagai bangsa.
Ya, 18 Maret diperingati sebagai Hari Arsitektur Nasional, hari untuk mengapresiasi karya-karya besar para arsitek Indonesia yang telah menorehkan sejarah melalui bentuk, struktur, dan estetika.
Hari Arsitektur Nasional bukan sekadar peringatan. Ini adalah penghormatan. Penghormatan kepada para arsitek Indonesia yang telah menciptakan bangunan ikonik, ruang hidup yang fungsional, dan karya monumental yang tak hanya mengagumkan tapi juga menginspirasi.
Dari gedung pencakar langit, rumah adat yang sarat filosofi, hingga taman kota yang menyatu dengan alam, semua adalah wujud nyata dari arsitektur Indonesia yang membanggakan.
Bangga jadi Bangsa Indonesia, bangga kepada sang Merah Putih. Bangga kepada arsitek Indonesia.
Karena dari tangan merekalah, identitas negeri ini dibentuk, wajah kota dibangun, dan budaya diwariskan lewat desain.
Karya arsitek bukan hanya bangunan. Karya arsitek adalah cerita. Karya arsitek adalah identitas. Karya arsitek adalah kebanggaan.
Maka tak heran jika peringatan ini menjadi sangat penting, sangat spesial, sangat berarti. Karena setiap goresan desain yang mereka buat adalah bentuk cinta kepada negeri ini.
Mari kita ulangi: Tanggal 18 Maret adalah Hari Arsitektur Nasional. Tanggal 18 Maret adalah waktu yang tepat untuk menghargai karya arsitek Indonesia. Tanggal 18 Maret adalah momen untuk menyadari bahwa kita punya banyak alasan untuk bangga.
Jadi kalau kamu lihat bangunan keren, gedung indah, atau tata ruang kota yang nyaman, ingatlah: ada arsitek Indonesia di balik semua itu.
Mari hargai, mari apresiasi, mari bangga. Karena arsitektur bukan hanya soal bentuk, tapi juga tentang identitas bangsa.
