Suku Hadza yang Dikenal Masih Primitif, Kehidupan Sama seperti 50 Ribu Tahun Lalu, 30 Juta Kali Ditonton

Senin, 24 Juni 2024 | 11:37
Tayangan Youtube mengenai Suku Hadza adalah suku yang hingga saat ini masih primitif dalam bertahan hidup. Video @Ruhi Çenet.
Penulis: L Sundana | Editor: AyoBacaNews

AyoBacaNews.com -  Sobat Baca mari mengenal lebih dekat suku paling primitif yang masih ada di muka bumi ini. 

Suku Hadza adalah suku yang hingga saat ini masih primitif dalam bertahan hidup. 

Mereka bertahan hidup dengan berburu makanan menggunakan busur dan anak panah. 

Hal itu masih mereka lakukan dengan meneruskan nenek moyang ribuan tahun yang lalu. 

Jauh di dalam sabana liar di mana ketidakpastian menunggu di balik setiap semak. Mereka berburu kelinci,mengejar antelop dan babon. 

Suku Hadza menjalani kehidupan dalam bentuk yang paling mentah. Mereka minum air berlumpur, makan madu dengan jentik bahkan terkadang makan dalaman hewan yag masih ada kotorannya.

"Selama tiga hari ke depan, saya akan menjadi bagian dari suku mereka dan menyaksikan cara hidup mereka," kata sang kreatror sebagaimana dikutip AyoBacaNews.com pada Senin, 24 Juni 2024 dalam tayangan video Youtube Ruhi Çenet yang sudah ditonton 30 juta kali.

Suku Hadza telah tinggal di dekat Danau Eyasi di Tanzania Utara selama lebih dari 50.000 tahun. 

Mereka baru melakukan kontak pertama dengan dunia modern sekitar 150 tahun yang lalu. 

Mereka berbicara dalam bahasa yang unik. Kemudian tampak nggota suku menunjukkan keterampilan berburu utama mereka, yang terlihat jelas pada kulit dan bulu yang mereka kenakan.

Di sini, sekelompok orang muda sedang membuat dan memperbaiki perlengkapan mereka untuk perburuan berikutnya. Itu adalah keterampilan yang diturunkan dari generasi ke generasi.

Para anggota suku menyesuaikan panah mereka dengan pola unik. Jika panah seseorang hilang dan ditemukan, itulah cara mereka mengetahui siapa pemiliknya. 

Ia juga memberi tahu siapa yang mengenai target. Beberapa bagian dari hewan yang mereka buru memiliki pemburu wanita yang berbakat dan berpengalaman. 

Mereka menggunakan bulu untuk menjaga anak panah tetap stabil selama penerbangan.

Untuk membuat anak panah, pertama-tama mereka mengambil sepotong kayu dan dengan hati-hati mencukurnya agar seringan dan selurus mungkin. 

Lebih lengkapnya, Sobat Baca bisa menyaksikannya melalui kanal Youtube Ruhi Çenet. (*)

Artikel Rekomendasi