AyoBacaNews.com - Kementerian Agama (Kemenag) akan menggelar pemantauan hilal (rukyatul hilal) awal Ramadan pada 10 Maret, bertepatan 29 Syaban 1445 H.
Pemantauan hilal awal Ramadan 1445 H/2024 M tersebut akan dilakukan di 134 titik lokasi di seluruh Indonesia.
"Kami memutuskan akan menggelar rukyatul hilal di 134 lokasi di seluruh wilayah Indonesia," kata Direktur Urusan Agama Islam dan Pembinaan Syariah (Urais Binsyar), Adib.
Baca Juga: Selain Edo, Bek Senior Persib Ini Dipastikan Absen Saat Lawatan ke Markas Barito Putera
Sementara itu, Kemenag akan menggelar Sidang Isbat Penetapan Awal Puasa Ramadan 1445 H pada 10 Maret 2024.
Sementara itu, untuk rukyatul hilal akan dilaksanakan Kanwil Kemenag dan Kemenag kabupaten/kota bekerja sama dengan Pengadilan Agama, Ormas Islam, serta instansi lain di daerah setempat.
Sidang Isbat penentuan awal Ramadan 1445 H dilakukan dengan mempertimbangkan informasi awal berdasarkan hasil perhitungan secara astronomi (hisab), serta hasil konfirmasi lapangan melalui mekanisme pemantauan hilal.
Secara hisab, dikatakan Adib, semua sistem sepakat bahwa Ijtimak menjelang Ramadan jatuh pada Minggu, 10 Maret 2024 M atau bertepatan 29 Syaban 1445 H.
"Pada hari rukyat, 29 Sya'ban 1445 H, tinggi hilal pada saat matahari terbenam di seluruh wilayah Indonesia berkisar antara -0°20’ 1,2” sampai 0°52’ 5,4” dengan sudut elongasi antara 2°14’ 46,8” sampai 2°41’ 50,4”," jelas Adib.
Di samping itu, Sidang Isbat akan melibatkan Tim Hisab dan Rukyat Kementerian Agama, serta dihadiri para duta besar negara sahabat, dan perwakilan ormas Islam.
Sidang ini juga akan melibatkan perwakilan Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN), Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), dan undangan lainnya.
"Kami juga mengundang pimpinan MUI, dan Komisi VIII DPR RI untuk hadir dalam sidang," kata Adib. (*)
Baca Juga