AyoBacaNews.com - Beberapa tahun terakhir, bawang hitam mulai banyak dikonsumi oleh masyarakat Indonesia.
Bawang hitam mengandung beragam nutrisi seperti zat besi, vitamin C, natrium, kalsium, protein, serta serat. Rempah ini berasal dari hasil fermentasi bawang putih pada suhu 60 hingga 77 derajat Celcius.
Bawang hitam adalah bawang putih yang difermentasi, proses tersebut dilakukan selama 1 hingga 3 bulan sampai warnanya berubah menjadi hitam.
Dilansir dari YouTube Dokter Fery TV Pada Sabtu, 10 Agustus 2024, setelah difermentasi, tekstur bawang hitam menjadi lebih lembut dan kenyal kemudian juga ada rasa yang manis.
Berdasarkan kandungan nutrisinya, bawang hitam bermanfaat untuk kesehatan. Manfaat bawang hitam yang pertama adalah menjaga kesehatan otak.
Otak merupakan organ yang mengendalikan semua fungsi pada tubuh. Konsumsi bawang hitam bisa membantu dalam menjaga kesehatan otak.
Kandungan antioksidan dalam bawang hitam bisa mengurangi peradangan. Hal ini penting untuk cegah kerusakan otak akibat bahan kimia berbahaya.
Manfaat berikutnya dari bawang hitam ialah untuk mengontrol kadar gula darah. Kadar gula darah yang tinggi dapat menyebabkan berbagai gangguan kesehatan.
Antioksidan dalam bawang hitam berperan penting dalam mengontrol gula darah. Ini membantu mengurangi risiko diabetes dan komplikasinya.
Bawang hitam juga bermanfaat untuk mencegah kanker. Zat aktif dalam bawang hitam dapat membantu hentikan pertumbuhan sel kanker.
Bukan hanya itu saja, bawang hitam berperan dalam menjaga kesehatan jantung. Jantung adalah organ vital yang memompa darah ke seluruh tubuh.
Antioksidan serta antiinflamasi dalam bawang hitam menjaga kesehatan jantung. Bawang hitam melindungi sel-sel dalam sistem kardiovaskuler.
Untuk mendapatkan manfaatnya, konsumsi bawang hitam setelah makan. Disarankan konsumsi dua sampai tiga siung bawang hitam tiga kali dalam sehari.
Dengan kandungan nutrisinya, bawang hitam dapat menjadi bagian dari diet sehat. Bawang hitam tidak hanya menambah cita rasa makanan, tetapi juga memberi manfaat kesehatan. (*)