PSSI Ungkap Alasan 43 Karyawan di Bidang Media dan Teknik Dipecat

Selasa, 03 September 2024 | 10:26
PSSI Ungkap Alasan 43 Karyawan di Bidang Media dan Teknik Dipecat
PSSI angkat bicara mengenai alasan 43 karyawan di bidang media dan teknik dipecat. (Foto: ilustrasi logo pssi: dok-PSSI).
Penulis: Pipin L H | Editor: Pipin L H

AyoBacaNews.com, Jakarta - Anggota Komite Eksekutif PSSI, Arya Sinulingga mengungkapkan alasan federasi sepakbola Indonesia itu melakukan Pemutusan Hubungan Kerja alias PHK terhadap sejumlah karyawannya.

Karyawan yang terkena PHK itu merupakan di bidang media, dan teknik sebanyak 43 orang. Arya menyebut, PHK itu harus dilakukan sebagai langkah transformasi PSSI.

Menurutnya, transformasi itu tidak bisa hanya dilakukan di luar, mau tidak mau juga terhadap organisasinya, yakni PSSI.

"Kami sudah minta konsultan untuk melakukan yang namanya, kedepan PSSI itu harus bagaimana. Kemudian mereka melakukan kriteria-kriteria. Karena kita mau melihat kedepan nih. 2045 gitu, ya. Kesiapan organisasi kita bagaimana, dan seterusnya-seterusnya," karta Arya, seperti dikutip dari keterangannya, pada Selasa 3 September 2024.

Arya mengatakan, PSSI membutuhkan perubahan sesuai kebutuhan, berdasarkan hal tersebut pihaknya telah melakukan langkah-langkah evaluasi.

"Nah, perbuahan-perubahan ini dilakukan juga dengan melakukan kriteria dari masing-masing bagian, dan kriteria dari masing-masing yang dibutuhkan. Setelah itu, berdasarkan data tersebut kami melakukan juga langkah-langkah evaluasi, kemudian melakukan PHK," katanya.

Bukan itu saja, hal yang menjadi dasar bagi PSSI untuk memecat sejumlah karyawannya, karena didapati adanya penggunaan materi gambar, dan video milih organisasi oleh oknum karyawan.

"Nah, walaupun ada juga ya satu di antaranya, misalnya kemarin tuh ada satu di antara karyawan kita yang dia melakukan, kan dia pegang dokumentasi digitalnya kita. Dia itu malah membuat akun sendiri, memanfaatkan aset digital PSSI, dimasukkan ke akun tersebut. Bahkan, dilakukan penjualan juga terhadap akun-akun tersebut," kata Arya.

Ia menambahkan, pelanggaran-pelanggaran tersebut sudah dilaporkan kepada pimpinan bagian tersebut. Tetapi tidak ada tindakan yang diambil oleh sosok yang bertanggung jawab ini.

Pelanggaran lain yang juga dilakukan oknum karyawan, kata Arya, memonetisasi video-videl milik PSSI yang ditayangkan melalui YouTube.

Arya menyebut, penghasilan iklan YouTube (adsense) dari video-video tersebut dikirimkan ke rekening milik pribadi, dan bukan PSSI.

Meski terdapat masalah PHK, Arya menegaskan, persiapan timnas untuk pertandingan kualifikasi Piala Dunia 2026 melawan Australia tidak mengalami gangguan. (*)

Konten Rekomendasi (Ads)