Prabowo Subianto kritik keras vonis ringan koruptor ratusan triliun. Di acara Musrenbangnas 2025, ia soroti integritas peradilan Indonesia.
AyoBacaNews.com, JAKARTA – Presiden Prabowo Subianto menyampaikan kritik tajam terkait vonis ringan koruptor yang merugikan negara ratusan triliun rupiah.
Dalam pengarahannya pada Musrenbangnas RPJMN 2025-2029 di Bappenas, Jakarta, Senin (30/12/2024), Prabowo menyoroti kasus ini sebagai contoh buruk dalam sistem peradilan.
Menurutnya, vonis ringan ini mencederai keadilan dan berdampak pada kepercayaan publik terhadap hukum.
"Kalau sudah jelas, jelas melanggar, jelas mengakibatkan kerugian triliun ya semua unsurlah, terutama juga hakim-hakim ya vonisnya jangan terlalu ringanlah, nanti dibilang Prabowo nggak ngerti hukum lagi," kata Prabowo.
Presiden Prabowo Subianto mengkritik vonis ringan terhadap koruptor yang merugikan negara hingga ratusan triliun rupiah. Kritik tersebut disampaikan dalam Musrenbangnas RPJMN 2025-2029 di Bappenas, Jakarta, Senin (30/12/2024).
Prabowo menilai vonis yang dijatuhkan kepada terdakwa Harvey Moeis tidak mencerminkan keadilan.
Harvey yang merugikan negara Rp300 triliun hanya divonis 6,5 tahun penjara, jauh dari tuntutan jaksa 12 tahun.
Dikutip AyoBacaNews.com, Prabowo menyindir bahwa kondisi penjara di Indonesia sering kali tidak mencerminkan hukuman yang berat.
Ia mengkhawatirkan fasilitas mewah seperti AC dan TV di penjara untuk koruptor.
"Tapi rakyat pun ngerti, rakyat di pinggir jalan ngerti, rampok triliunan, eh ratusan triliun, vonis sekian tahun," tutur Prabowo.
"Nanti jangan-jangan di penjara pakai AC, punya kulkas, pake TV," lanjut Prabowo.
Menurut Prabowo, masyarakat sudah paham dan kecewa terhadap hukuman ringan bagi pelaku korupsi besar. "Rakyat tahu, rampok triliunan, vonisnya ringan," ujar Prabowo.
Prabowo memanggil Menteri Pemasyarakatan dan Jaksa Agung dalam acara tersebut. Ia meminta agar segera dilakukan upaya banding.
"Tolong naikkan banding, kalau bisa vonisnya 50 tahun," tegas Prabowo. Ia menyebut hukuman berat diperlukan untuk memberi efek jera.
Prabowo juga mengingatkan pentingnya integritas hakim dalam memutus perkara besar. Ia menekankan agar hukum ditegakkan secara adil.
Untuk masyarakat, Prabowo mengimbau agar tetap waspada dalam mendukung pemberantasan korupsi. Langkah tegas harus didukung semua pihak.
"Tolong Menteri Pemasyarakatan ya, Jaksa Agung, naik banding nggak? Naik banding ya, naik banding. Vonisnya ya 50 tahun begitu kira-kira," ujar Prabowo. (*)